Museum Pendidikan Indonesia (MPI) UNY dalam rangka memperingati hari lahirnya yang ke-15 meluncurkan logo baru. Logo MPI ini digagas oleh mahasiswa UNY Made Aditya Abhi Ganika, M.Pd.
Menurut Abhi, inspirasi penciptaan logo MPI yang baru tidak lepas dari filosofi MPI itu sendiri. Pertama kali terinspirasi dari bentuk arsitektur gedung yang bervisi menjadikan memori kolektif sebagai wahana menciptakan insan yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual sekaligus melaksanakan fungsinya sebagai sumber informasi tentang perkembangan pendidikan nasional. Selain itu sebagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi pembelajaran dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta sarana rekreasi yang bersifat kultural dan edukatif. “Buku adalah simbol utama pengetahuan dan pembelajaran yang melambangkan akses ke informasi, penelitian, refleksi, dan pemahaman. Simbol ini menggambarkan keinginan manusia untuk belajar, mengembangkan pengetahuan, dan mencari kebijaksanaan melalui bacaan dan studi” katanya.
Mahasiswa program Doktoral Universitas Negeri Yogyakarta itu menjelaskan bahwa buku memiliki banyak simbolik dan melambangkan berbagai aspek filosofis. Simbol itu diantaranya pengetahuan dan pembelajaran, kreativitas dan imajinasi, penyimpanan dan warisan, pembebasan dan perubahan serta komunikasi dan koneksi.
Sebagai simbol pengetahuan dan pembelajaran buku melambangkan akses ke informasi, penelitian, refleksi, dan pemahaman. Simbol ini menggambarkan keinginan manusia untuk belajar, mengembangkan pengetahuan, dan mencari kebijaksanaan melalui bacaan dan studi. Selain itu buku juga merupakan simbol kreativitas dan imajinasi. Halaman kosong dalam buku menawarkan kemungkinan tanpa batas bagi penulis atau pembaca untuk menciptakan kisah, mengungkapkan ideide, atau menyelami dunia baru. Simbol ini menggambarkan kekuatan imajinasi manusia dan potensi kreatif yang dapat diungkapkan melalui tulisan dan pembacaan
Menurut pria kelahiran Yogyakarta,25-03-1993 itu buku juga berperan sebagai simbol penyimpanan dan warisan pengetahuan. Mereka adalah alat untuk mengumpulkan, merekam, dan menyimpan gagasan, pemikiran, sejarah, dan cerita dari masa lalu. Simbol ini menyoroti pentingnya penghormatan terhadap warisan budaya dan pengetahuan yang diwariskan kepada kita oleh generasi sebelumnya. “Buku dapat melambangkan pembebasan dan perubahan dalam pikiran dan pandangan. Membaca buku dapat membuka pemahaman baru, memperluas wawasan, dan menginspirasi transformasi diri” ujarnya. Simbol ini menggambarkan kekuatan buku untuk membebaskan pikiran dan merangsang pertumbuhan pribadi. Di sisi lain buku juga memiliki simbolik dalam membentuk komunitas dan menjalin koneksi antara orang-orang. Diskusi dan pertukaran gagasan yang muncul dari buku dapat membangun jaringan komunikasi.
Dalam konteks museum pendidikan, gambar, patung, atau logo buku sering digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan peran museum dalam penyimpanan, pemeliharaan, dan penyebarluasan pengetahuan. dan hubungan antar individu. Simbol ini menyoroti pentingnya berbagi pengetahuan, memperkuat komunitas intelektual, dan memperluas pemahaman kita tentang dunia. Simbol-simbol ini menggambarkan kedalaman dan kekayaan filosofi yang terkait dengan buku. Mereka menyoroti peran penting buku dalam pengembangan intelektual, imajinasi, dan pembentukan masyarakat yang berpengetahuan. “Buku merupakan simbol universal pendidikan. Buku mewakili pengetahuan, pembelajaran, dan akumulasi pengetahuan dari generasi ke generasi” tutup Abhi.
Penulis: Dedy
Editor: Sudaryono