Bisnis tidak sekedar jual barang atau jasa tapi jual kepercayaan, oleh sebab itu reputasi sangat penting sebelum memutuskan berbisnis. Belajarlah dari sebuah proses, bukan hasil berproses dengan benar, tidak instan, mau terus belajar khususnya dari setiap tantangan dan hambatan. Hal ini dikatakan Dr. Sutarno Bintoro dalam seminar wirausaha bertema ‘Business Modal Dan Proposal Development’ di Bantul, Senin (30/9). Director of Bus. Dev. & Compliance Gan Konsulindo Group tersebut mengungkapkan bahwa menambah keuntungan bisa dengan menambahkan nilai. “Bos yang tidak berjarak dengan karyawan, tidak memandang kedudukannya sebagai hal yang harus diistimewakan, selalu dirindukan oleh rekan, karyawan dan pesaingnya” ujar Sutarno Bintoro. Oleh karenanya ia menyarankan untuk belajar dari pengalaman orang terkaya se-Asia. Alumni Fakultas Bahasa Seni Dan Budaya UNY tersebut menyatakan bahwa bisnis yang gagal berawal dari permasalahan internal dan eksternal diantaranya tidak ada analisis pasar yang mendalam, target pasar yang tidak jelas atau tingkat utang yang tinggi. “Faktor eksternalnya bisa perubahan tren pasar yang cepat atau munculnya teknologi baru yang mengganggu bisnis” kata Sutarno Bintoro. Untuk mengatasinya perlu membuat rencana bisnis yang matang, membangun tim yang solid, fokus pada kebutuhan pelanggan, inovasi, kelola keuangan dengan baik dan adaptif terhadap perubahan.
Seminar Wirausaha Merdeka yang diselenggarakan oleh EduBlankOn, program dibawah Wirausaha Merdeka (WMK) yang diinisiasi oleh UNY. Hal ini bertujuan untuk mentransformasi mahasiswa yang belum mendalami kewirausahaan menjadi wirausaha muda yang cakap dan percaya diri. Menurut Ketua Program WMK UNY Dr. Yudan Hermawan seminar ini diikuti oleh 400 mahasiswa yang berasal dari 28 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan, kemitraan dan mengurangi kemiskinan.
Pembicara Bio Hadikesuma, CEO BHMTC Indonesia menyebutkan enam langkah untuk memulai usaha yaitu temukan masalah dan solusi, lakukan riset dan riset pasar, rancang produk, validasi dan uji coba, susun rencana dan kenalkan pada pasar. “Jangan lupa untuk membuat proposal yang baik” katanya. Menurutnya esensi sebuah proposal yaitu simpel dan sederhana, langsung menuju pada bahasan utama, disertai angka dan visual, tambahkan bukti dari sekitar / sosial, ciptakan call to action, konsisten dengan brand yang ada serta logicable dan realistik. Sedangkan elemen terpenting dalam bisnis adalah rencana keuangan yang menjadi jantung sebuah usaha. Rencana keuangan itu meliputi perhitungan biaya produksi, perhitungan beban, proyeksi penjualan, dan analisa keuangan.
Salah satu peserta Fitri Wulan merasa senang dengan seminar ini karena memberi pencerahan untuk memulai sebuah usaha. Sedangkan Arini mengungkapkan keinginan bersama kelompoknya untuk membuka bisnis makanan karena mempunyai prospek kedepannya.