Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang lebih dikenal dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2020 telah selesai dilaksanakan. Data kehadiran peserta UTBK di UNY pada hari Senin, 13 Juli 2020, sesi 31 yang hadir 619 peserta (90,4%) dari total 685 peserta, sedangkan sesi terakhir, yaitu sesi 33 dari jumlah peserta 64, hadir sejumlah 60 peserta (93%). Secara keseluruhan dari total peserta 11.018, hadir sejumlah 10.435 peserta, dengan rata-rata hadir sejumlah 94,5%. Walaupun pelaksanaan di masa Pandemi Covid-1, secara umum pelaksanaan tes di Pusat UTBK UNY, berjalan aman dan lancar.
Sebagaimana disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A. bahwa, “Pelaksanaan UTBK tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan harus aman baik untuk peserta, panitia, maupun pengantar (wajib menggunakan masker, jaga kesehatan, jaga jarak). UNY menyiapkan fasilitas berupa tempat cuci tangan di setiap lokasi ujian.” Ditambah lagi oleh Margana, “Penerapan protokol kesehatan Covid-19 dikoordinasikan oleh HSC (Health Sport Center) yang juga berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sleman,” imbuhnya.
HSC (Health Sport Center) juga sebagai tempat Covid-19 Crisis Center (C3 UNY) mempunyai peran penting dalam menyukseskan pelaksanaan UTBK. Ketika ditemui di ruang kerjanya yang sejuk, dr. Prijo Sudibjo, M.Kes., Sp.S. selaku manajer HSC dan juga Ketua Umum C3 UNY menyampakan, “Memang tim C3 UNY sebelum pelaksanaan UTBK diminta membuat Protokol Kesehatan Penanganan Covid 19 untuk pelaksanaan UTBK.” Diawali dengan akses masuk dibatasi, pintu gerbang yang dibuka dibatasi, semuanya ini dilakukan supaya fokus untuk protokol kesehatan. “Masuk ruangan, ruang ujian, bagaimana protokolnya. Panitia harus diberikan protokol kesehatan. Bagaimanapun juga peserta UTBK banyak yang dari luar daerah yg tidak menutup kemungkinan dari zona merah atau bahkan hitam,” jelas dokter Prijo.
Selanjutya yang dilakukan menurut Prijo, “bersama tim UTBK, berkoordinasi dengan gugus covid Pemda Sleman, memberitahukan bahwa akan ada UTBK. Pada prinsipnya diizinkan dan menyerahkan pada gugus tugas Covid (C3 UNY) untuk melaksanakan UTBK dan diberikan kontak person dari gugus tugas covid Pemda Sleman dan menfasilitasi apabila ditemukan kasus positif. Bilamana ditemukan kasus yang dicurigai langsung dilaporkan ke tim penanggungjawab UTBK UNY, selanjutnya akan direkomendasikan ke institusi yang ditunjuk gugus tugas Pemda Sleman. Selama ini belum ada kasus yang dicurigai, hanya saja ada beberapa yang pusing, diare, influenza tetapi belum mengarah kasus positif,” jelas dokter yang energik ini.
Di HSC disediakan mobil ambulan yang siap siaga apabila dibutuhkan. Itulah bagian fasilitas yang menunjang untuk pelaksanaan UTBK di masa Pandemi Covid-19 ini. Fasilitas yang lain, Prijo menambahkan,”APD, thermogun, disediakan pula form deteksi covid untuk screening covid-19. Kita juga melayani peserta yang tidak membawa surat keterangan sehat” tambahnya. Sumber Daya Manusia setiap hari standby di HSC, yang khusus melayani UTBK terdapat 2 orang, terdiri dari 1 dokter dan 1 paramedis per sesi, selain itu tiap dokter FIK selalu standby jika ada panggilan. (Sud)