Kerjasama UNY dan UMY Dalam Sosialisasi IISMA

2
min read
A- A+
read

Kiki Yuliati

Universitas Negeri Yogyakarta berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggelar program Yogya Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Fest yang sosialisasinya digelar secara daring pada Sabtu (29/1). IISMA adalah beasiswa Pemerintah Indonesia untuk mendanai siswa Indonesia untuk program mobilitas di universitas terkemuka di luar negeri. Mahasiswa sarjana dapat menghabiskan satu semester di universitas mitra luar negeri untuk belajar, merasakan budaya negara tuan rumah dan melakukan tugas praktis untuk mengasah keterampilan mereka. Skema ini dikelola secara terpusat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi dan terbuka untuk mahasiswa sarjana dari seluruh perguruan tinggi Indonesia di bawah Ditjen Dikti. Menurut Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dr. Kiki Yuliati dinamika kehidupan masyarakat yang terjadi sangat cepat karena perubahan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat luar biasa. Kementerian melihat bahwa kapasitas perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan kompetensi lulusannya tidak secepat perubahan yang terjadi. “Bagaimanapun juga kita berusaha untuk memutakhirkan sumber-sumber belajar kita namun nampaknya tidak mudah melakukannya” kata Kiki Yuliati. Oleh karena itu Kemendikbudristek mencanangkan program MBKM sebagai upaya melibatkan stakeholder yang nantinya akan mendapatkan manfaat dari para lulusan sebagai pekerja yang profesional. Kemendikbudristek mengajak para mitra ini untuk ikut mendidik dan melatih dan mengajar para mahasiswa dan salah satu program yang dirancang adalah IISMA yang berbeda dengan program kampus Merdeka yang lain, karena IISMA punya keunikan tersendiri yaitu mengedepankan International exposure bagi generasi muda karena globalisasi sudah terjadi dan harus ada pemberian  wawasan internasional kepada mahasiswa. Harapannya IISMA akan mempermudah mereka kelak ketika berada di kehidupan masyarakat untuk membuka jaringan internasional jejaring kerja atau jejaring profesional termasuk juga jejaring budaya sekaligus mendapatkan pengalaman atau melihat hal-hal yang baik di negara-negara maju sehingga selalu terpacu untuk melakukan kebaikan baik itu kedisiplinan atau etos kerja.

Rektor UNY Prof. Sumaryanto mengapreasi kegiatan ini karena sinergi secara vertikal dan horizontal sesama perguruan tinggi yang menjadi langkah strategis untuk tatakelola meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Bersama perguruan tinggi mitra dengan menghadirkan narasumber kompeten akan memfasilitasi mahasiswa dalam rangka tridharma perguruan tinggi” ungkap Sumaryanto. Kolaborasi mahasiswa ini tidak hanya internal namun juga eksternal untuk meningkatkan kehidupan umat manusia. Rektor berharap kegiatan ini dapat digunakan untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya di perguruan tinggi. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Al-Islam Kemuhammadiyahan UMY Muhammad Faris Al-Fadhat, Ph.D. memaparkan bahwa pada tahun lalu banyak mahasiswa dari Yogyakarta yang lolos program IISMA serta menyasar kampus-kampus yang sangat bergengsi di hampir semua benua yang ada di dunia. “Kalau kita lihat tahun 2021 ini hampir semua negara-negara top ini hadir untuk program ini sehingga mahasiswa diberikan kesempatan memilih kampus-kampus terbaik yang ada di dunia dari Inggris Jerman Perancis bahkan di Timur Tengah, Amerika Serikat termasuk juga di Asia” kata Muhammad Faris Al-Fadhat. Kalau mengikuti program hanya dari kampus karena kerjasama yang mungkin belum terjalin atau lisensinya yang cukup mahal, maka IISMA betul-betul memberikan layanan yang terbaik. Wakil Rektor UMY tersebut mengusulkan negara tambahan seperti Australia dan New Zealand yang pada tahun 2021 belum masuk. Hasil dsari program ini akan dirasakan 10-20 tahun lagi dimana sesama alumni bisa menjalin kolaborasi yang luar biasa, mereka akan bekerja di perusahaan, menjadi dosen peneliti dan lain-lain yang akan memperkuat kembali jaringan networking yang sangat dibutuhkan.

Paparan sosialisasi IISMA disampaikan oleh Dr.Eng. Ir. R. Rachmat A. Sriwijaya dari UGM. Dalam program IISMA mahasiswa sarjana dapat menghabiskan satu semester di universitas mitra luar negeri untuk belajar, merasakan budaya negara tuan rumah, dan melakukan tugas praktik untuk mengasah keterampilan mereka. Selain itu, peserta program IISMA juga mendapatkan manfaat berupa pendaftaran dan biaya kuliah, tunjangan transportasi, tunjangan hidup, asuransi kesehatan, tunjangan visa, serta tes PCR. Persyaratan untuk mengikuti program IISMA, antara lain mahasiswa S-1 aktif (untuk semester 4-6, Warga Negara Indonesia), memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik (dibuktikan dengan sertifikat Bahasa Inggris; IELTS (6.0), TOEFL-iBT (78), Duolingo English Test (100)), mendapat rekomendasi dari universitas asal (dibuktikan dengan surat usulan Wakil Rektor Bidang Akademik), dan nilai IPK minimal 3.0 dengan menunjukkan transkrip akademik terakhir. (Prasetyo N)