Intergarsi internet dalam proses manufaktur telah menjadi tren revolusi industri saat ini, sehingga memungkinkan komunikasi langsung dengan “users” dalam konsep “Smart Industry”. Bahkan dalam peralatan sehari-hari manusia tertanam aktuator dan sensor yang secara dinamis dapat menyesuaikan kebutuhan meanusia. Otomatisasi dan data adalah dua konsep penting utama yang dapat menciptakan tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam produksi dengan menekan efisiensi dan biaya, volume, dan waktu. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi industri dan pendidikan vokasional untuk terus besinergi.
Berkaca pada hal tersebut, Fakuktas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan International Conference on Technology and Vocational Teachers (ICTVT) 2019 di Hotel Eastparc (14/09/2019). Dengan mengangkat tema “Enhancing Technology and Vocational Competency for Smart Industry", agenda ini diharapkan menjadi forum yang baik bagi praktisi industri dan pendidikan vokasional untuk berbagi temuan penelitian, praktik terbaik, gagasan terkait tren saat ini dalam mencari teknologi tepat guna dan kompetensi kejuruan yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan “smart industry”.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. dalam sambutannya menekankan pentingnya integrasi internet dalam proses belajar mengajar. “Dalam era revolusi saat ini, membangun kompetensi tepat yang beriringan dengan teknologi menjadi tantangan terbesar pasar tenaga kerja dan lembaga pendidikan,” ujar Rektor UNY.
“Efek besar ini membawa dampak positif sekaligus negatif terhadap, industri, dan sistem pendidikan sehingga menuntut industri dan lembaga pendidikan untuk terus bersinergi dengan visi yang sama demi menciptakan tenaga kerja terampil dengan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan smart industry,” ujarnya.
Tampil sebagai Keynote Speaker adalah Prof. Dr. Dr. h. c. George Spottl, M.A. dari Universitat Bremen, Jerman, sedangkan pembicara tamu dihadirkan Prof. Dr. Ramlee bin Mustapha dari Universiti Pendidikan Sultan Idris dan Prof. Dr. Bruri Triyono, Universitas Negeri Yogyakarta
Sementara itu, Suprapto, Ph.D., selaku ketua panitia maelaporkan bahwa konfrensi ini mendapat lebih dari 114 kiriman artikel dari delapan negara berbeda. Setelah melalui proses review, 90 makalah diterima untuk dipresentasikan dan akan publikasi melalui IOP Conference Series yang teridindeks oleh Scopus.
Konferensi ini juga ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama anatar UNY dan Fakulas Teknik dengan PT. Tata Sara Mandiri. (hryo)