Fun Games Around The World

Fun games

Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya UNY terlihat lebih hidup dari biasanya. Taman-taman dan halaman gedung-gedung penuh dengan canda tawa anak-anak dalam baju biru. Berkumpul dalam kelompok-kelompok, di antara mereka ada yang bernyanyi dalam lingkaran, ada yang melompat ke kiri dan kanan, ada pula yang menari-nari mengikuti irama lagu. Mereka adalah anak-anak peserta English for Holidays (EFH) yang sedang bermain bersama dalam agenda ‘Fun Games Around the World'.

English for Holidays adalah program tahunan prodi Pendidikan Bahasa Inggris FBSB UNY yang menawarkan pembelajaran bahasa Inggris melalui berbagai aktivitas indoor maupun outdoor untuk anak-anak usia 4-18 tahun. Fun Games Around the World hanyalah salah satu agenda utama dari serangkaian kegiatan EFH 2023 yang mengkhususkan satu hari untuk belajar bahasa Inggris melalui permainan-permainan yang menyenangkan. Permainan-permainan pada EFH tahun ini pun dapat dibilang unik mengingat permainan-permainan tersebut sengaja diadaptasi dari permainan tradisional berbagai negara di dunia. Hal ini sesuai dengan tema yang di angkat, ‘Intercutural Community’, di mana anak-anak diajak mengenal berbagai macam budaya di dunia dalam proses pembelajaran bahasa Inggrisnya. “Program ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk bersatu dan merangkul kekayaan budaya yang berbeda, sambil meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kita”, jelas Ihtiara Fitrianingsih, ketua panitia EFH 2023 baru-baru ini.

‘Go back through the door’, permainan asal Belanda di mana anak berusaha untuk melewati setiap garis yang dijaga hingga mencapai sisi lain dari lapangan. ‘Telefonul fara fir’, terinspirasi dari permainan asal Romania di mana anak menyampaikan pesan secara berantai melalui bisikan-bisikan dalam kelompoknya. ‘Red Light, Green Light’, permainan yang terkenal di Korea di mana anak berusaha untuk mengendap-endap untuk menyentuh salah satu pemain yang menjadi boneka. Selain permainan-permainan tersebut juga ada ‘Pilolo’ dari Ghana, ‘Simon Says’ dari Amerika Serikat, ‘Tic Tac Toe’ dari Romania, dan beberapa permainan lainnya. Kegiatan ini ditutup oleh puncak acara di mana anak-anak berkumpul kembali untuk bermain ‘Pinata’ yang berasal dari Mexico. Anak-anak berbaris untuk bergilir memukul pinata berisi berbagai macam permen dan snack yang digantung hingga pecah dan keluar isinya untuk mereka nikmati bersama.

Tidak hanya sekedar bermain, teriakan-teriakan dalam permainan-permainan tersebut terdengar dalam bahasa Inggris. Arahan-arahan dari para pendamping, sahut-sahutan rekan yang menyemangati, serta nyanyian-nyanyian yang mereka lantunkan semuanya dalam bahasa Inggris. “Banyak aktivitas yang menyenangkan, bertemu dengan banyak teman baru, dan saya juga punya great teachers” sahut peserta bernama Athaya Yumna Sayida ketika ditanya kesan-kesannya mengikuti EFH. Kegiatan favoritnya adalah Culinary Day yang mereka lakukan dua hari sebelumnya, di mana mereka bersama-sama memasak dan menikmati hidangan yang terinspirasi dari masakan khas berbagai negara.

Penulis: Hardian

Editor: Dedy

Kategori Humas
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat