Empat Guru Besar Dikukuhkan, UNY Tegaskan Komitmen Inovasi Pendidikan, Olahraga, dan Teknologi Ramah Lingkungan

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengukuhkan empat guru besar yang digelar Selasa (23/12/25) di Ruang Sidang Utama Rektorat. Keempat akademisi tersebut adalah Prof. Dr. Nurhadi Santoso, M.Pd., Prof. Dr. Agung Nugroho, A.M., M.Si., Prof. Dr. Ir. Darmono, M.T., IPM., ASEAN Eng., dan Prof. Dr. Ir. Mujiyono, M.T., IPU., ASEAN Eng. Pengukuhan ini menegaskan konribusi UNY dalam penguatan mutu pendidikan, olahraga berintegritas, serta inovasi teknologi berkelanjutan.

Prof. Nurhadi Santoso, M.Pd., guru besar dalam kepakaran Pembelajaran Permainan Sepakbola Sekolah Dasar Fakultas Vokasi, menekankan pentingnya pembelajaran sepakbola yang menyenangkan untuk membentuk karakter peserta didik sejak usia dini. Melalui pendekatan bermain, pembelajaran PJOK tidak hanya mengembangkan kemampuan motorik, tetapi juga menanamkan nilai sportivitas, kerja sama, kejujuran, dan fair play. Ia menegaskan bahwa pembelajaran sepakbola di sekolah dasar harus berorientasi pada perkembangan menyeluruh peserta didik—psikomotor, kognitif, dan afektif—serta relevan dengan pembentukan Profil Pelajar Pancasila.

Sementara itu, Prof. Dr. Agung Nugroho, A.M., M.Si., guru besar dalam Manajemen Pendidikan Kepelatihan Pencak Silat Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan, mengangkat isu strategis edukasi manajemen doping dalam olahraga beladiri. Ia menyoroti masih rendahnya literasi atlet dan pelatih terhadap zat terlarang, khususnya menjelang ajang multievent seperti Pekan Olahraga Nasional. Melalui pendekatan manajemen berbasis sistem—melibatkan atlet, pelatih, tenaga medis, dan organisasi—Prof. Agung mendorong penguatan edukasi antidoping untuk menjaga sportivitas, kesehatan atlet, dan integritas prestasi olahraga nasional.

Prof. Dr. Ir. Darmono, M.T., IPM., ASEAN Eng., guru besar dalam Manajemen Pendidikan Vokasional Fakultas Teknik, menegaskan peran strategis laboratorium dan bengkel sebagai jantung pendidikan vokasi di SMK. Ia menekankan urgensi transformasi kompetensi kepala laboratorium dan kepala bengkel melalui pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang terstruktur. Menurutnya, pengelolaan sarana praktik yang efektif, aman, dan adaptif terhadap perkembangan Industri 4.0 dan Society 5.0 menjadi kunci terciptanya lulusan SMK yang kompeten, siap kerja, dan berdaya saing, sekaligus berkontribusi pada pencapaian SDGs bidang pendidikan dan ketenagakerjaan.

Adapun Prof. Dr. Ir. Mujiyono, M.T., IPU., ASEAN Eng., guru besar dalam Rekayasa Material Fakultas Teknik, mengulas peluang dan tantangan material komposit dalam mendukung hilirisasi teknologi ramah lingkungan. Ia memaparkan keunggulan material komposit yang ringan, kuat, tahan korosi, serta dapat dirancang sesuai kebutuhan industri, mulai dari kedirgantaraan, otomotif, konstruksi, hingga energi terbarukan. Prof. Mujiyono juga menyoroti integrasi riset material komposit dengan pengolahan limbah berbasis konsep zero waste sebagai peluang inovasi berkelanjutan yang dapat dikembangkan melalui kolaborasi riset dan pengabdian kepada masyarakat di UNY.

Rektor UNY Prof. Sumaryanto menyambut gembira pengukuhan empat guru besar baru tersebut. Diungkapkan bahwa kedepannya UNY akan mewacanakan guru besar dibawah usia 50 tahun, dengan capaian gelar doktor pada usia 35 tahun. “Para guru besar begitu mendapat insentif penelitian, penelitian dan PKM tanpa kompetisi, karyanya kami tunggu agar berguna bagi masyarakat” kata Rektor.

Pengukuhan empat guru besar ini memperkuat peran UNY sebagai perguruan tinggi yang konsisten menghadirkan kontribusi keilmuan lintas bidang—pendidikan dasar, olahraga berintegritas, pendidikan vokasional, dan teknologi ramah lingkungan—untuk menjawab tantangan pembangunan nasional dan global.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat