Cerita Mahasiswa Berprestasi UNY Yang Kuliah di Bristol, UK

1
min read
A- A+
read

Athi' di Inggris

Tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh  Athi’ Nur Auliati Rahmah, alumni FMIPA UNY untuk melanjutkan studi keluar negeri. Ya, sekarang Athi’ panggilan akrabnya melanjutkan studi S2 Nanoscience and Functional Nanomaterials di School of Physics, University of Bristol, United Kingdom (UK) pada September 2022. Athi’ yang wisuda bebas skripsi pada Februari 2022 lalu merasa senang dan bersyukur dapat melanjutkan S2 dengan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari Puspresnas-Puslapdik-Kemdikbudristek bercerita pengalamannya selama belajar di luar negeri. 

Pasca wisuda, Athi’ langsung bergegas ke les IELTS untuk mendaftar kampus dan beasiswa. Saat itu Athi hanya punya waktu kira-kira dua bulanan untuk les dan harus segera mengambil tes IELTS sembari mencari kampus dan beasiswa. Athi yang berasal dari Madura harus bolak-balik Jatim-Jogja untuk mengurus ijazah, surat rekomendasi, administrasi kelulusan dan persyaratan pendaftaran kampus serta beasiswa. Semua dikerjakannya meskipun harus terseok-seok dalam membagi waktu belajar IELTS. “Untungnya, bapak-ibu dosen dan tendik di UNY berkenan membantu dan memberi saya support” ujar Athi yang sebelumnya diterima di empat kampus UK.

Setelah dinyatakan lulus BIM pada Agustus 2022, Athi mulai memulai perjalanan barunya sebagai mahasiswa internasional di Inggris. Banyak hal baru yang Ia alami, seperti culture shock budaya belajar. “Saya memanggil dosen saya dengan nama depan beliau, tanpa sapaan Prof atau Doktor. Awalnya merasa kurang ajar gitu ya, tapi ternyata memang kebiasaan di sini seperti itu” cerita Athi. Selain itu, Athi juga bercerita tentang kelasnya yang hanya memiliki 12 mahasiswa pascasarjana. Ia merasa senang karena bisa menjadi satu dari tiga perempuan yang mempelajari nanomaterial di University of Bristol yang merupakan top 10 di UK dan peringkat  61 di dunia. “Riset-riset di sini 4 terbaik di UK, jadi laboratoriumnya super canggih seperti di film-film Avengers. Dosen-dosen saya ilmuwan kondang dan risetnya bersama lembaga-lembaga dunia” cerita Athi yang sangat senang mempelajari setiap modul pengajaran dari dosen untuk memperluas pengetahuannya secara teoritis dan praktis. Meskipun program studi yang Ia tempuh di bawah naungan School of Physics, Athi berkesempatan untuk belajar banyak aplikasi nanomaterial dari sekolah dan fakultas lain, seperti School of Chemistry dan Dental School. Perlu diketahui bahwa kecintaannya pada nanomaterial sudah bermula semasa studi S1, Athi juga kerap melakukan riset tentang carbon nanodots bersama dosen-dosen di lab FMIPA UNY.  Ia memperhatikan bahwa ada banyak dampak positif dan potensial yang luas dari nanosains. 

Athi juga menceritakan kesehariannya sebagai anak kos Inggris “Biasanya kalo ngampus ke Karangmalang bisa melipir ke burjo yang ramah di kantong mahasiswa, di UK sini saya jadi sering masak sendiri biar hemat,”. Untuk ke kampus, Athi biasa jalan kaki dan transportasi umum bus. Jika sedang tidak ada kelas, Ia biasa menghabiskan waktu belajarnya di perpustakaan atau ruang belajar (study space), “Perpustakaan di sini buka 24 jam setiap hari. Kalau di study space, beberapa ada yang menyediakan snack dan minuman gratis” ujar Athi. Sesekali Athi juga jalan-jalan ke museum, galeri, pameran, dan taman untuk refreshing/healing menghilangkan jenuh pikiran setelah memeras otak selama belajar teori di kelas atau praktik di laboratorium.

Penulis : Witono

Editor : Dedy

IKU 1. Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak