Dalam pengentasan kemiskinan yang pertama kali harus diubah adalah mindset. Program pengembangan berbasis growth mindset ditujukan bagi training of trainer sedangkan bagi mahasiswa ada program pengembangan growth mindset. Sesuai dengan tugas utama UNY yaitu tridharma perguruan tinggi maka dikembangkanlah percepatan pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan, percepatan inovasi riset melalui penelitian dan percepatan pembangunan masyarakat masyarakat melalui PKM. Hal ini dikatakan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UNY Prof. Siswantoyo dalam visitasi kepemimpinan nasional peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan VIII, Rabu (24/5) di Ruang Sidang Utama Rektorat. Lebih lanjut diungkapkan bahwa UNY memiliki program pengentasan kemiskinan berupa ‘UNY Mbangun Deso’ berupa sinergi antara KKN Tematik, PKM, MBKM, Desa Binaan dan Kampung Emas. “UNY memiliki keunggulan pada beberapa program studi baik vokasi maupun S1 yang dapat bermitra dengan desa di Indonesia sehingga menghasilkan desa yang unggul” kata Siswantoyo. Hasil desa unggul yang diharapkan adalah takwa, tanggap, cerdas, inovatif, tangkas, tangguh, sejahtera aman dan damai. Model UNY mbangun deso adalah kerjasama antara 5K yaitu Kampus, Kraton, Kampung, Kantor dan Komunitas. Menurutnya salah satu wujud kerjasama 5K ini adalah kampung emas di Krapyak Seyegan dimana di desa ini sebagai Pionir Pembangunan Desa dengan tahu berkah, olehraga berkah, seni berkah, unggas berkah, sayur buah tani berkah, kuliner berkah, mina berkah, mendho berkah dan pendidikan berkah bagi pemberdayaan masyarakat serta keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat desa, daerah, dan nasional.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor UNY Prof. Sumaryanto dan diikuti oleh 14 orang peserta PKN dengan didampingi empat orang tim Pusdiklat yaitu Koordinator Widyaiswara Dr. Bakrun, Widyaiswara Pembimbing Ibrahim, MM, Ketua Tim Pelatihan Kepemimpinan Akhmad Hadi, M.Pd dan Analis Diklat Helmi Azharudin, MH. Pelatihan Kepemimpinan Nasional merupakan pelatihan yang diarahkan untuk membangun, mengembangkan kompetensi peserta sebagai pemimpin perubahan strategis. Pesertanya adalah pejabat/calon pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) yang merupakan jabatan strategis yang menjembatani arah kebijakan kedalam strategi kebijakan dan praktik-praktik yang harus dilaksanakan secara operasional oleh birokrasi. Koordinator Widyaiswara sekaligus pimpinan rombongan Dr. Bakrun mengatakan kegiatan ini merupakan visitasi peserta kepelatihan nasional yang bertujuan untuk mengetahui peran pendidikan tinggi dalam mendukung pengentasan kemiskinan. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab.
Penulis: Dedy
Editor: Sudaryono