4 orang Mahasiswa (S2 dan S3) Pascasarjana UNY yaitu Abd. Aziz Bouty (S3 Pendidikan Teknologi & Kejuruan), Vici Syahril Chairani (S2 Pendidikan Teknologi & Kejuruan), Fendy Wijarwanto (S2 Pendidikan Teknik Mesin), dan Mashudi (S2 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga) telah menyelesaikan kegiatan akademik (riset dan perkuliahan) pada program International Student Mobility yang dilaksanakan di Technische Universitat Dresden (Jerman) selama 3 bulan (April – Juni 2019), dengan sumber pendanaan berupa beasiswa dari ERASMUS+. Program ERASMUS itu sendiri merupakan program pertukaran mahasiswa di Uni Eropa yang didirikan pada tahun 1987 dan merupakan bagian dari the EU Lifelong Learning Programme serta merupakan kerangka kerja operasional dari inisiatif Komisi Eropa untuk pendidikan tinggi.
Sebelumnya keempat mahasiswa ini berhasil terpilih untuk mengikuti Program International Student Mobility kerjasama antara Universitas Negeri Yogyakarta (Indonesia) dengan Technische Universitat Dresden (Jerman) ini melalui seleksi yang dilaksanakan oleh bidang kerjasama Pascasarjana UNY terhadap mahasiswa S2 dan S3 yang berasal dari Program Studi PTK, PTM, PTE, dan PKK yang ada di lingkup Pascasarjana UNY.
Selama di Technische Universitat Dresden (Jerman), mahasiswa melaksanakan berbagai aktivitas akademik. Untuk mahasiswa S2 mengikuti perkuliahan, seminar, bersama-sama dengan mahasiswa internasional lainnya, demikian pula halnya bagi mahasiswa S3 bersama-sama dengan mahasiwa internasional lainnya mengikuti doctoral colleqium, workshop, seminar, dan bimbingan penulisan proposal riset/disertasi. Beberapa kegiatan lainnya yang menunjang seperti kursus bahasa Jerman, dan kunjungan ke IHK dan Berufschüle yakni melihat langsung proses pembelajaran di sekolah vokasi di Jerman.
Selama pelaksanaan, program ini dikoordinir langsung oleh Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Prof. Dr. Mochamad Bruri Triyono, M.Pd dengan Prof. Thomas Koehler yang merupakan Wakil Dekan Fakultas Pendidikan (Erziehungswissenschaften) Technische Universitat Dresden.
Dengan mengikuti program ini dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa, melihat secara langsung bagaimana penyelenggaraan program-program vokasional di negara maju khususnya di Jerman yang dikenal sangat berhasil dalam menjalankan program dual system, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap praktik-praktik vokasional yang nantinya dapat dikembangkan menjadi riset-riset yang mendukung Pendidikan vokasional di Indonesia. (aziz/ant)