Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan wisuda program Doktor, Magister, Sarjana, Sarjana Terapan dan Diploma periode Mei yang dilaksanakan pada Sabtu (27/5) di GOR. Wisuda periode ini diikuti oleh 1.021 orang dengan rincian 31 orang Program Doktor, 189 orang Program Magister, 776 orang Program Sarjana, 23 orang Program Sarjana Terapan dan 2 orang program Diploma III. Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi sebanyak 232 orang, Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya sebanyak 197 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebanyak 136 orang, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik sebanyak 100 orang, Fakultas Teknik sebanyak 104 orang, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan sebanyak 131 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebanyak 70 orang, Fakultas Vokasi sebanyak 23 orang, dan Sekolah Pascasarjana sebanyak 28 orang. Dari 1.021 orang yang diwisuda, 9 orang meraih predikat Summa Cum Laude dan 492 orang meraih Cum Laude.
Rektor UNY Prof. Sumaryanto mengatakan untuk mempercepat tercapainya universitas kependidikan kelas dunia dan seiring komitmen UNY untuk mempercepat studi bagi yang melanjutkan S2 dan S3 maka UNY juga menginvestasikan uangnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Uang perguruan tinggi juga digunakan untuk menyediakan sarana prasarana yang berstandar nasional, regional dan internasional” kata Rektor. Rektor juga menginformasikan bahwa dalam raihan medali emas Timnas di Sea Games Kamboja 2023 juga ada peranserta UNY karena Timnas tersebut menggunakan stadion sepak bola UNY dalam salah satu sesi latihannya, bahkan salah satu dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Prof. Komarudin merupakan salah satu pelatih Timnas PSSI. Yang pernah menggunakan fasilitas stadion UNY untuk berlatih sepakbola selain Timnas adalah FC. Barito yang akan disusul oleh Dewa United, Persebaya, Arema. Secara khusus Rektor memohon para wisudawan dan orang tuanya agar tetap menjaga kondisi sepulang dari Yogyakarta sehingga sampai di tujuan dalam keadaan sehat.
Wisudawan peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi untuk Program Doktor diraih oleh Dr. Rina Yuniana dengan IPK 4,00 dari program studi Ilmu Keolahragaan S3 dan untuk Program Magister diraih Sabda Hussain As Shafi, M.Or. dengan IPK 4,00 dari Prodi Ilmu Keolahragaan S2. Untuk Program Sarjana diraih Rafli Sodiq Bagaskara, S.Psi. dengan IPK 3,96 dari program studi Psikologi S1; sedangkan dari Program Sarjana Terapan diraih Muhammad Insan Alhuda, S.Tr.T. dari program studi Teknik Sipil DIV dengan IPK 3,88.
Lulusan tercepat Program Doktor dengan masa studi 2,14 tahun diraih Dr. Carles Nyoman Wali dengan IPK 3,98 dari program studi Ilmu Keolahragaan S3; Program Magister dengan masa studi 1,16 tahun diraih oleh Dewi Barotut Taqiyah, M.Pd. dengan IPK 3,83 dari program studi Pendidikan Luar Biasa S2; Program Sarjana dengan masa studi 3,49 tahun diraih Rizqi Hanny Novianti, S.Pd. dengan IPK 3,76 dari program studi Pendidikan Luar Sekolah S1; dan untuk Program Sarjana Terapan dengan masa studi 3,57 tahun diraih Hanif Nur Hidayat, S.Tr.T. dengan IPK 3,77 dari program studi Teknik Mesin DIV.
Predikat Lulusan Termuda: Program Doktor dengan usia 24,96 tahun diraih Saudari Dr. Betrix Teofa Perkasa Wibafied Billy Yachsie dengan IPK 3,93 Program Studi Ilmu Keolahragaan S3; Program Magister usia 22,71 tahun atas nama Saudara Rico Choirul Azhar, M.Pd. dengan IPK 3,90, Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga S2; Program Sarjana usia 20,62 tahun diraih Saudari Vinky Tri Oktariani, S.Pd. dengan IPK 3,78, Program Studi Pendidikaan Guru Sekolah Dasar S, sedangkan untuk Program Sarjana Terapan usia 21,20 tahun diraih Saudari Viva Pramesti Mulya Wijaya, S.Tr.T,. dengan IPK 3,47, Program Studi Teknik Sipil DIV.
Salah satu orangtua wisudawan, Zalikah merasa gembira putri sulungnya diwisuda pada periode Mei ini. Putrinya bernama Ika Nuraini Puspitasari lulus dari prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Zalikah dan istrinya adalah pasangan tunanetra yang mencari penghasilan sebagai pemijat. Menurut warga Caturtunggal Depok Sleman itu anaknya kuliah di UNY mendapatkan beasiswa Bidikmisi sehingga Zalikah dan istrinya tidak mengeluarkan biaya. Zalikah mendukung apapun keinginan putrinya setelah merampungkan studi di UNY, apakah ingin studi lanjut dengan beasiswa LPDP atau bekerja.
Penulis: Dedy
Editor: Sudaryono