UNY Gelar Upacara Dies Natalis ke-61 dengan Nuansa Gagrak Mataraman, Teguhkan Jati Diri Budaya

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar acara puncak Dies Natalis ke-61 pada Rabu (21/5/25) di Auditorium. Salah satu momen istimewa dalam rangkaian acara ini adalah penyampaian orasi ilmiah oleh Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), yang dibacakan oleh Wakil Ketua Komisi Pengembangan Ekonomi dan Kawasan Khusus FRI Prof. Muhammad Irhas. Turut hadir Wakil Gubernur DIY Sri Paduka KGPAA Paku Alam X, Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Dr. Muhammad Hasan Chabibie serta Sekretaris Executive FRI Dr. Martadi.

Dalam orasi bertajuk ‘Menciptakan Sumberdaya Manusia (SDM) Unggul Indonesia Yang Inovatif, dan Kolaboratif, Melalui Kampus Berdampak’, Prof. Muhammad Irhas menegaskan bahwa gerakan ‘Kampus Berdampak’ menjadi simbol transformasi pendidikan untuk memastikan seluruh aktivitas pendidikan tinggi tidak hanya menghasilkan output akademik, tetapi juga outcome yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Sekaligus merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan pembangunan nasional dan pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

“Saya berpesan kepada civitas akademika UNY untuk membekali pendidikan karakter bagi mahasiswanya, sehingga mahasiswa tetap mempunyai rasa cinta tanah air, serta mampu menempatkan kepentingan bangsa dan negara sebagai prioritas utama” tegas Rektor UPN Veteran Yogyakarta tersebut. Kampus berdampak adalah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, publikasi, ranking global, tapi kampus yang transformatif untuk masyarakat. Sehingga peran perguruan tinggi diharapkan menjadi pusat solusi nyata, menjadi motor inovasi sosial dan ekonomi berkelanjutan untuk masyarakat. Dan yang tidak kalah penting juga menjadi mediator kolaborasi antar pihak. Dengan demikian kampus berdampak harus digerakkan melalui kemampuan inovatif, dan kolaboratif dari seluruh civitas akademika.

Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Dr. Muhammad Hasan Chabibie mewakili Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi mengatakan acara hari ini berlangsung meriah dan mengangkat kultur Yogyakarta yang luar biasa. “Ini usia yag sangat panjang dan tentu banyak proses-proses pengalaman, kenangan dan kontribusi yang diadakan disini” ujar dia. Tema dies UNY tahun ini sangat relevan dengan perkembangan sekarang. Muhammad Hasan Chabibie juga menyitir keberadaan tenologi artificial intelligence yang saat ini marak digunakan civitas akademika, dan teknologi ini tidak dapat dipungkiri. Namun sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi untuk membersamai hal itu seiring sejalan dengan logika kritis untuk membangun harus diikhtiarkan. Pada titik inilah sinergi inovasi menggapai prestasi harus menemukan momentum dan strateginya sehingga akan melahirkan prestasi di waktu yang akan datang.

Rektor UNY, Prof. Sumaryanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema Dies Natalis tahun ini ‘Sinergi Inovasi Menggapai Prestasi’ selaras dengan arah pemikiran yang disampaikan dalam orasi ilmiah. “Sebagai salah satu universitas kependidikan terkemuka di Indonesia, UNY mempunyai peran strategis dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional, UNY terus berupaya menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan yang unggul, berkualitas, dan berdampak positif untuk masyarakat dan bangsa” papar Rektor. Sinergitas dan kekompakan seluruh komponen UNY menjadi kunci utama untuk mendorong lahirnya berbagai inovasi yang mampu memberikan peran dan layanan terbaik kepada masyarakat dalam berbagai bidang.

Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Dr. Muhammad Hasan Chabibie mewakili Mendiktisaintek juga sekaligus meresmikan 2 fakultas baru di UNY dengan menandatangani prasasti bagi Fakultas Psikologi dan Fakultas Hukum UNY. Dalam kesempatan ini juga diserahkan penghargaan bagi dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa berprestasi di UNY.

Acara dies natalis ini dihadiri oleh lebih dari 2500 orang dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, mitra kerja dan undangan dari berbagai instansi. Pada acara ini segenap civitas akademika UNY mengenakan pakaian Gagrak Mataraman sebagai simbol penghormatan terhadap budaya lokal Yogyakarta sebagai tempat berdirinya UNY. Ini adalah bentuk nyata pelestarian warisan budaya bangsa dalam lingkup akademik. Busana Gagrak Mataraman yang dikenakan — seperti beskap, blangkon, dan jarik untuk pria, serta kebaya dan jarik untuk wanita — menjadi penanda identitas kultural UNY sebagai perguruan tinggi yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal.

Penulis
Dedy
Editor
Sudaryono
Kategori Humas
IKU