UNY Gandeng University of Poitiers Prancis dalam Program Inovasi Seni Nusantara 2025

Tim pengabdi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjalin kolaborasi internasional dengan University of Poitiers, Prancis dalam pelaksanaan Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) 2025, sebuah program baru yang diluncurkan Direktorat Pendidikan Tinggi melalui BIMA. Program ini berlangsung mulai Oktober hingga Desember 2025 dan berfokus pada pengembangan inovasi seni berbasis tradisi Nusantara.

Tim pengabdi UNY yang dipimpin Prof. Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd. (FBSB UNY) berhasil meraih pendanaan melalui proposal berjudul “Digitalisasi Hibridasi Gamelan Jawa dan Musik Tradisional Prancis sebagai Inovasi Musik Tradisional Nusantara”. Tim ini beranggotakan Dr. Bambang Sulistyo, M.Pd. (FT UNY), Dr. Dott. Birul Walidaini (FBSB UNY), serta mitra akademik dari Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. Resa Respati. Program ini turut melibatkan mahasiswa S2 dan S3 Pendidikan Seni UNY.

Dalam pelaksanaan program, tim menggandeng Komunitas Gayam 16 sebagai mitra lokal. Komunitas gamelan yang telah lama aktif dalam ekosistem seni Yogyakarta ini dinilai memiliki kompetensi kuat dalam pengembangan musik tradisional dan adaptasi inovatif. “Gayam 16 adalah kelompok yang konsisten menjaga tradisi sekaligus terbuka terhadap pembaruan, sehingga sangat tepat untuk mewujudkan program ini,” terang Prof. Kun.

Kolaborasi internasional mendapat dukungan langsung dari Dr. Marlene Belly dari Program Studi Etnomusikologi University of Poitiers. Ia hadir ke Yogyakarta dan berkolaborasi dengan Gayam 16 dalam memainkan musik tradisional Prancis, termasuk repertoar Avant Deux Du Pere Aux Louis Dor Et De Bregeon. Aransemen hibridasi digarap oleh Sudaryanto dari Gayam 16 dengan mengintegrasikan unsur gamelan Jawa dan kekayaan etnik Nusantara lainnya. Selain itu, sesuai ketentuan PISN, tim UNY juga menyalurkan hibah peralatan seni untuk mendukung pengembangan kapasitas mitra secara berkelanjutan.

Belum lama ini, tim UNY juga berpartisipasi dalam Summer School “Effective Teaching for the Future” di University of Groningen, Belanda. Kegiatan ini hanya menerima 20 peserta dari berbagai negara. UNY diwakili oleh Prof. Kun Setyaning Astuti, Hermania Bupu, S.Pd., M.Pd., dan Pasca Violita Langit, S.Pd. Program berlangsung dalam tiga tahap, mencakup pra-tugas, pembelajaran on-site selama 60 jam, serta penulisan refleksi. Materi meliputi konsep efektivitas pengajaran, integrasi teknologi digital dan AI, hingga praktik pengajaran berbasis riset. Kegiatan ini diikuti peserta dari lebih dari 15 negara, menghadirkan suasana interaktif dan multikultural.

University of Groningen juga membuka peluang kerja sama lanjutan dengan UNY, termasuk tawaran program joint degree S3, yang memungkinkan mahasiswa UNY menjalani mobilitas studi selama enam bulan di Belanda.

Penulis
Prof. Kun Setyaning Astuti
Editor
Dedy
Kategori Humas
IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat
IKU 6. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia