Permasalahan yang banyak dihadapi sekolah mitra selama ini adalah Sumber Daya Keuangan (tidak dipungut biaya dan mengandalkan donatur), Sumber Daya Manusia (mengandalkan sukarelawan dan kurangnya tenaga ahli), Fasilitas terbatas, Kurikulum belum optimal dan Kurangnya kemitraan. Oleh karenanya prioritas permasalahan ada pada peningkatan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan, secara lebih khusus adalah meningkatkan literasi keuangan syariah. Dan membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan social. Sehingga tujuan membangun kemandirian ekonomi, meningkatkan literasi keuangan syariah, meningkatkan kemampuan menggunakan media edukasi berbasis AR sekaligus meningkatkan kemampuan menggunakan plaform edukasi dapat tercapai. Hal ini dikatakan dosen pendidikan akuntansi FE UNY Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., C.A, Ak. dalam kegiatan PKM literasi keuangan syariah pada orang tua dan guru. Dikatakannya bahwa literasi keuangan telah menjadi pokok bahasan yang sering dibicarakan dimana-mana, terutama kaum muda tapi tidakkah pernah terpikir bahwa Literasi Keuangan juga sangat penting untuk diberikan kepada orangtua dan tenaga pendidik? Benar, sangat penting. “Literasi keuangan merupakan emerging skills abad 21 yang seharusnya dimiliki semua kalangan. Sedangkan yang tercatat pada data Indeks literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia yaitu hanya mencapai 8,1%, dengan tingkat inklusi keuangan syariah yang rendah yaitu 11,6%” kata Ratna Candra Sari, Jumat (14/10). Belum optimalnya Pendidikan literasi keuangan syariah menjadi salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia. Oleh karenanya Literasi Keuangan harus diberikan sejak dini untuk membekali masyarakat dalam menghadapi lingkungan ekonomi yang kompleks, termasuk pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Islam Giwangan.
PKBM Al-Islam Giwangan merupakan Pendidikan non-formal kejar paket B setara SMP/MTs yang turut andil dalam mengasuh anak-anak panti asuhan dan tidak mampu dengan tujuan mencerdaskan anak bangsa. Adanya berbagai permasalahan yang ditemukan di PKBM Al-Islam Giwangan membuat tim PKM UNY bergerak untuk melaksanakan pengabdian, berupa Literasi Keuangan Syariah kepada orangtua dan guru. Peningkatan literasi keuangan Syariah melalui kegiatan PKM digerakkan oleh Tim Pengabdi dari dosen Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diketuai oleh Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., C.A, Ak. dengan anggota Arin Pranesti, S.Pd., M.Sc, dan Dr. Nurhening Yuniarti, S,Pd., MT. serta melibatkan mahasiswa yaitu Novita Nurbaiti, S.Pd., Anis Rinanda, Dana Ferdyana, Astri Mardanik, dan Nurani Rosyid. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) diantaranya berupa seminar literasi keuangan syariah, simulasi penggunaan transaksi keuangan syariah, dan pelatihan penggunaan media edukasi literasi keuangan berbentuk Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada orangtua dan guru PKBM Al-Islam Giwangan.
Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu pilar dari tiga undang-undang Pendidikan tinggi (Pendidikan penelitian, dan pengabdian masyarakat) dan merupakan kewajiban pengajar yang rutin dilakukan setiap tahun. Ketua PKBM Al-Islam Giwangan Fajar Nur Rochmad dalam sambutannya mengatakan pada saat pelaksanaan PKM bahwa pelatihan yang diadakan oleh Tim Pengabdi memberi bermanfaat bagi para orangtua dan guru PKBM Al-Islam Giwangan. “Semoga dengan adanya pelatihan dapat meningkatkan literasi keuangan para guru, dilengkapi dengan paktik penggunaan media pembelajaran tentu sangat bermanfaat” kata Fajar Nur Rochmad.
Editor :Ardi