Studium Generale Bagi Dosen Menyambut Perkuliahan Semester Genap

1
min read
A- A+
read

Studium generale

Ada empat alasan pentingnya pemeringkatan dalam pendidikan tinggi, yaitu branding institusi, meningkatkan organisasi dan manajemen institusi, dasar pengambilan keputusan serta berpengaruh pada kerjasama dan kemitraan. Dua syarat negara disebut negara maju yaitu bisa menopang kemampuan inovatif sebuah bangsa dan pendidikan tingginya berkualitas dunia. Indonesia perlu lebih serius dalam berinvestasi pada pendidikan tinggi untuk menjadi negara maju pada 2045. Indonesia perlu menyiapkan roadmap jangka panjang agar perguruan tinggi terbaiknya berkelas dunia. Memiliki perguruan tinggi berkelas dunia memampukan transfer teknologi dan menghadirkan talenta global dalam meningkatkan kapabilitas inovasi bangsa. Demikian dikatakan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Prof. Badri Munir Sukoco dalam studium generale bagi dosen UNY di Auditorium, Jumat (27/1). Badri Munir Sukoco memaparkan, belajar dari China yang menetapkan 10 industri strategis yang akan disasar diantaranya peralatan elektronik, mesin pertanian, teknologi informasi, peralatan kereta api dan peralatan ruang angkasa. “Targetnya tahun 2045 ekspor dari China mengacu pada sepuluh industri ini” katanya. Hal inilah yang menjadi kekuatiran Amerika bahwa China akan mampu menghasilkan barang berteknologi tinggi yang membuat mereka menjadi alternatif. Hal ini didorong oleh perguruan tinggi karena risetnya oleh perguruan tinggi kemudian dipatenkan dan digunakan oleh industri. Oleh karena itu perlu disiapkan sumber daya manusia menyongsong Indonesia Maju 2045. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair tersebut mengatakan yang dilakukan perguruan tingginya adalah rekognisi global adalah outcome dari seluruh perbaikan kualitas Tridharma dan unsur pendukungnya. Pelajaran yang dipelajari adalah belajar best practices manajemen database, belajar best practices manajemen reputasi – untuk AR dan ER, belajar best practices berkolaborasi dengan partner – baik academic dan alumni serta mengadaptasikan best practices untuk kondisi di Unair. Menurut Badri Munir Sukoco sebagai PTN-BH, proses manajemen yang agile dan proaktif pada perubahan lingkungan memungkinkan kinerja meningkat berkelanjutan. Budaya akademis di-nurture, dengan tujuan akhir excellencies universitas yang berdampak bagi dunia dan mengantarkan Indonesia mampu menjadi Negara Maju 2045.

Kegiatan bertema ‘UNY Gercep Berdaya Saing Global’ ini dibuka oleh Rektor UNY Prof. Sumaryanto dan dilaksanakan dalam rangka menyongsong perkuliahan yang akan dimulai pada Senin 30 Januari 2023. Alumni UNY Dr. Sutarno Bintoro dalam paparannya mengatakan bisnis bukan dibayangkan tapi dilakukan. Sepuluh persen pelajari dan bergaul dengan ekosistem bisnis yang sukses dan bereputasi baik dan yang 90% praktik bisnis. “Bagaimana memulai bisnis? Yaitu dengan menerapkan prinsip 3C dalam bisnis orang Thionghoa, yaitu Cuan, Cincai dan Cengli” katanya. Cuan adalah profit/untung, cincai berarti fleksibel dan cengli bermakna jujur. Menurut alumni program studi sastra Indonesia Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya tersebut modal bisnis yang utama harus dimiliki adalah niat dan pengalaman, butuh pengetahuan, semangat dan keberanian, networking dan skill. Namun modal terbesar dan utama dalam bisnis adalah reputasi. Sedangkan Ketua Komisi X DPR RI H. Syaiful Huda mengatakan system perguruan tinggi di Indonesia sangat besar dengan jumlah 4.530 buah. Tatakelola pendidikan menjadi tidak optimal sehingga berpengaruh pada pencapaian mutu penyelenggaraan pendidikan. “Ukuran sistem perguruan tinggi yang besar belum diikuti kualitas yang baik karena kesenjangannya masih cukup besar” ujar Syaiful Huda. Paradigma pendidikan Indonesia masa depan masih relevan untuk terus memastikan bahwa peta jalan pendidikan kita mau seperti apa kedepan. Syaiful Huda tetap berkeinginan agar LPTK masuk dalam subtansi UU Sisdiknas yang semangatnya menguatkan LPTK karena punya sejarah yang panjang dalam menyiapkan peserta didik untuk menjadi guru.

Penulis : Dedy

Editor : Sudar

IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus