PENTINGNYA KONSEP CARING ECONOMICS GUNA AJARKAN KEPEDULIAN BERAKTIVITAS EKONOMI

PENTINGNYA KONSEP CARING ECONOMICS GUNA AJARKAN KEPEDULIAN BERAKTIVITAS EKONOMI

Mata pelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas sudah diajarkan sejak lama. Para siswa secara umum sudah memahami berbagai materi ekonomi yang disampaikan guru dan hal ini berdampak pada perilaku ekonomi mereka yang sudah berkembang dengan baik. Namun perilaku ini masih cenderung terlalu rasional dan kurang memiliki sikap peduli dengan orang lain, lingkungan, atau bahkan diri sendiri. Hal ini bisa terjadi karena materi yang selama ini diajarkan lebih condong mengikuti paham neo-liberalisme sehingga melahirkan manusia ekonomi atau disebut homo economicus.

Untuk membantu mengarahkan agar para siswa lebih peduli terhadap sesama dan lingkungan, pembelajaran ekonomi perlu diarahkan kepada caring economics. Dengan konsep ini, para siswa diajarkan tidak hanya pengetahuan, tetapi sikap dan perilaku peduli terhadap sesama manusia dan lingkungan, terutama dalam aktivitas ekonominya.

Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Dr. Daru Wahyuni, M.Si. membawakan penelitian ini dalam disertasinya pada program Doktor Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Malang, Senin (27/9) lalu. Daru mempertahankan disertasinya yang berjudul "Pembelajaran Caring Economics di Sekolah Menengah Atas" di bawah bimbingan Prof. Dr. Ery Tri Djatmika, M.A., M.Si., Prof. Dr. Sri Umi Mintarti Widjaja, M.P., Ak., dan Dr. Hari Wahyono. Ujian dihadiri ketiga pembimbing dan dosen penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Agus Suman, S.E, DEA; Dr. Cipto Wardoyo, M.Si., Ak., CA; Dr. Djoko Dwi Kusumojanto, M.Si, dan Dr. Dedi Kuswandi, M.Pd.

Daru mengembangkan pembelajaran caring economics ini menggunakan model design-based research (DBR) dan menghasilkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari skenario pembelajaran, bahan ajar dan lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan instrumen penilaian hasil belajar berbentuk situational judgment tests (SJTs). Pembelajaran caring economics ini diharapkan mendapatkan kesempatan untuk didiseminasikan pada jenjang SMA di lingkup yang lebih luas.

Di samping itu, di masa mendatang pembelajaran caring economics ini juga bisa dikembangkan di ranah e-learning atau mobile learning berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan pemangku kebijakan pendidikan merancang kurikulum mata pelajaran ekonomi di SMA yang berkonsep caring economics sehingga konsep ini dapat diimplementasikan secara luas melalui silabus dan kegiatan pembelajaran. (fadhli)