Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) secara resmi mengukuhkan empat Guru Besar baru dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) pada Selasa (23/9/25). Namun, acara yang berlangsung di Ruang Sidang Utama Rektorat ini bukan sekadar seremoni akademik biasa. Melalui pidato pengukuhan mereka, keempat profesor menyajikan sebuah manifesto bersama yang menantang pandangan usang tentang olahraga: sebuah ajakan untuk beralih dari obsesi prestasi instan menuju pendekatan yang lebih humanis, ilmiah, dan berkelanjutan.
Keempatnya—Prof. Dr. Christina Fajar Sriwahyuniati, M.Or., Prof. Dr. Widiyanto, M.Kes., Prof. Dr. Ermawan Susanto, M.Pd., dan Prof. Dr. Muhammad Hamid Anwar, M.Phil.—berasal dari bidang kepakaran yang berbeda namun menyuarakan satu visi besar: merevitalisasi peran olahraga sebagai fondasi pembangunan karakter dan kualitas hidup manusia Indonesia. Pengukuhan ini tidak hanya memperkuat posisi UNY sebagai pusat unggulan ilmu keolahragaan, tetapi juga menandai lahirnya sebuah gerakan pemikiran baru yang menempatkan kembali manusia—bukan sekadar medali—sebagai inti dari olahraga.
Berdasarkan pidato pengukuhannya yang berjudul ‘Optimalisasi Model Fundamental Motor Skill dalam Pembinaan Atlet Senam Usi Dini’, Prof. Dr. Christina Fajar Sriwahyuniati, M.Or., mengkritik sistem pembinaan atlet di Indonesia yang cenderung berorientasi pada pencapaian instan. Menurut Guru Besar Kepelatihan Olahraga Senam Ritmik dan Artistik ini, pendekatan tersebut sering mengabaikan penguatan fundamental movement skills (FMS), padahal penguasaan keterampilan gerak dasar sejak usia dini adalah fondasi yang sangat menentukan keberhasilan jangka panjang seorang atlet. Oleh karena itu, ia mengajak para pelatih dan pendidik untuk meninjau kembali kebijakan pembinaan agar lebih ilmiah, adaptif, dan berorientasi pada keberlanjutan.
Prof. Dr. Widiyanto, M.Kes., melalui orasinya yang berjudul ‘Dampak Aktivitas Olahraga terhadap Pencapaian Kualitas Hidup: Tinjauan Adaptasi Latihan’, menegaskan bahwa olahraga merupakan investasi jangka panjang untuk kualitas hidup. Guru Besar Adaptasi Fisiologi Latihan ini menekankan pentingnya latihan yang teratur, terukur, dan terprogram agar tubuh dapat beradaptasi secara fisiologis dan mental. Ia mengingatkan bahwa kebugaran adalah proses berkelanjutan yang tidak bisa dicapai secara instan. Lebih dari itu, olahraga tidak hanya memberi manfaat fisik, tetapi juga membantu mengurangi stres, memperkuat hubungan sosial, dan meningkatkan kepuasan hidup.
Dalam pidatonya yang berjudul ‘Peran Evaluasi Pembelajaran dalam Meningkatkan Kompetensi Renang dan Karakter Peserta Didik’, Prof. Dr. Ermawan Susanto, M.Pd., menyoroti bahwa evaluasi dalam olahraga tidak boleh berhenti pada pengukuran keterampilan teknis semata. Guru Besar Evaluasi Pembelajaran Renang ini berpendapat bahwa evaluasi yang baik harus menjadi sarana untuk membentuk karakter, disiplin, dan tanggung jawab siswa. Ia menganjurkan penerapan pendekatan pembelajaran mendalam (Deep Learning) yang menyatukan aspek keterampilan motorik dengan kognitif dan afektif, sehingga dapat mencetak individu yang tidak hanya mahir berenang tetapi juga berkarakter kuat.
Adapun Prof. Dr. Muhammad Hamid Anwar, M.Phil., mengambil perspektif filosofis dalam pidatonya yang berjudul ‘Revitalisasi dan Reinterpretasi Tubuh dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga’. Guru Besar Filsafat Pendidikan Jasmani dan Olahraga ini menekankan bahwa olahraga bukan sekadar arena kompetisi untuk meraih prestasi, melainkan juga wadah untuk membangun moralitas, integritas, dan sportivitas. Menurutnya, tantangan besar dunia olahraga saat ini adalah menjaga keseimbangan antara tuntutan prestasi dengan nilai-nilai kemanusiaan. Ia mengajak semua pihak untuk menjadikan olahraga sebagai ruang pendidikan moral, di mana prestasi tidak semata diukur dengan medali, tetapi juga dengan nilai luhur yang terjaga.
Pengukuhan keempat Guru Besar ini secara signifikan memperkuat posisi UNY sebagai pusat unggulan dalam pengembangan ilmu keolahragaan dan kesehatan di Indonesia. Dengan bertambahnya para ahli ini, FIKK UNY semakin meneguhkan komitmennya untuk melahirkan penelitian-penelitian inovatif, memperkuat pendidikan berbasis bukti ilmiah, serta memperluas pengabdian kepada masyarakat. Pada akhirnya, kehadiran empat profesor baru ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi akademisi berikutnya, sekaligus memperkokoh kontribusi UNY dalam pembangunan bangsa melalui jalur ilmu pengetahuan dan olahraga.