PEMETAAN ANIMO DAN STUDI KELAYAKAN PROGRAM STUDI VOKASI KAMPUS UNY GUNUNGKIDUL

PEMETAAN ANIMO DAN STUDI KELAYAKAN PROGRAM STUDI VOKASI KAMPUS UNY GUNUNGKIDUL

Dalam rangka mendapatkan gambaran kebutuhan pendidikan Diploma 4 dan merumuskan program studi yang layak dibuka pada Sekolah Vokasi UNY Kampus Gunungkidul, Kamis (29/8) di Ruang Rapat 4 Setda Gunungkidul diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Pemetaan Animo dan Studi Kelayakan Program Studi Vokasi Kampus UNY Gunungkidul. Hadir pada kegiatan tersebut dari Universitas Negeri Yogyakarta diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Margana, M.A., M.Hum., Dekan FT, Staf Ahli  beserta rombongan tim kajian, sedangkan dari Pemerintah Gunungkidul dihadiri Setda, Asisten I, Dinas Pendidikan & Olahraga, Staf Ahli Bupati Bidang Sosial, Kemasyarakatan dan SDM, juga beberapa pejabat struktural di Bappeda dan Balitbang Gunungkidul, serta dihadiri pula dari utusan dari Pemda maupun Dinas Pendidikan dan MKKS Kabupaten Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, Ponorogo, dan Pacitan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Pemkab Gunungkidul menyampaikan bahwa sangat senang kabupaten Gunungkidul dipercaya sebagai tempat kuliah UNY, sebagai obat peningkatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, disamping dapat meningkatkan mutu pendidikan SDM yang didukung daerah penyangka sekitarnya Klaten, Sukoharjo, Ponorogo, Pacitan. Pemerintah Kabupaten Gunungkidiul telah menyiapkan lahan 5 hektar yang akan digunakan sebagai tempat kuliah dan asrama.

Pada kesempatan tersebut, Margana menyampaikan bahwa UNY menyambut baik karena dipercaya membuka program vokasi di kampus UNY Gunungkidul, dan berjanji akan memberikan prioritas kuota bagi calon mahasiswa dari kabuptan Klaten, Gunungkidul, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Ponorogo, Pacitan.

Keuntungan dan keberhahan karena Kampus UNY akan berada di Gunungkidul akan dirasakan warga kabupaten Gunungkidul, Pacitan, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Ponorogo, apabila program studi yang dibuka sesuai dengan kebutuhan sehingga Setda Kabupaten Gunungkidul berharap peserta FGD mengusulkan dan menginisiasi prodi apa yang layak diusulkan.

Manajemen program vokasi yang diterapkan dikenal dengan istilah MEME: multi exit, multi entry artinya bila dirasa sudah cukup hanya sampai D2 dipersilakan untuk mengajukan ijazah D2, namun seandainya nanti akan melanjutkan D3 masih  diberikan kesempatan D3 tanpa ada seleksi lagi, demikian juga bila sudah merasa cukup D3 tidak masalah.

Hasil dari FGD antara lain prodi yang akan diselenggarakan manajemen pariwisata (dengan berbagai turunan), kriya, agribisnis (perikanan, pengolahan hasil perikanan, pengolahan hasil pertanian), otomotif, elektronika, olahraga, ekonomi kreatif/digital. Penyelenggarakan prodi secara bertahap tidak semua langsung diselenggarakan, dan sebelum dibuka akan dilaksanakan survey ke siswa dengan cara link.(sudr)