Pada hari ini, Sabtu (14/11) melalui zoom meeting dan streaming Youtube mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2020 yang diterima melalui Jalur SBMPTN dan Seleksi Mandiri Program Sarjana dan Sarjana Terapan mengikuti Pelatihan Teknolog Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris (ProTEFL).
Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A. plt Rektor Universitas Negeri Yogyakarta mengatakan dalam pembukaann acara Pelatihan TIK dan ProTEFL ini, “TIK merupakan syarat khusus yang harus Saudara ikuti selama menjadi mahasiswa di UNY, bila Saudara belum lulus TIK, Saudara belum bisa mendaftar yudisium nantinya, sehingga Saudara harus mengikuti secara seksama agar Saudara dapat mengikuti dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sebagaimana dijelaskan di be-Smart yang nanti akan diakhiri dengan ujian. Ujian juga berbasis TIK, artinya berbasis komputer.”.
“Mahasiswa yang akan lulus dari UNY, untuk program sarjana terapan maupun sarjana S-1 juga harus memiliki skor ProTEFL minimal 425 sedangkan mahasiswa dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris maupun Sastra Inggris minimal harus memiliki skor ProTEFL minimal 500, “jelas Margana.
Berdasarkan rekap jumlah ASN yang diterima pada tahun 2020 ini, kata Margana, “UNY berada pada 10 besar, artinya yang memiliki jumlah yang diterima di ASN, artinya pula bahwa UNY memiliki keunggulan yang luar biasa untuk bersaing, berkompetisi dengan lulusan-lulusan dari PT yang lain.” Di samping itu, plt Rektor juga menjelaskan bahwa UNY, tahun 2020 peringkatnya kembali ke marwahnya ke klaster 1 pada peringkat 12 perguruan tinggi se Indonesia dari jumlah sekitar 4500.
Dalam kesempatan tersebut, Margana menyampaikan makalahnya berjudul Literasi Teknologi. “Perserikatan Bangsa-bangsa melalui lembaga UNESC (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization) menyampaikan empat pilar pendidikan, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together, “demikian dikatakan Margana.
Lebih lanjutnya Margana menyampaikan bahwa, “keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa adalah kualitas karakter (bagaimana siswa beradaptasi pada lingkungan yang dinamis, literasi dasar (bagaimana siswa menerapkan keterampilan dasar sehari-hari), dan kompetensi (bagaimana siswa memecahkan masalah kompleks.”
Sehubungan dengan literasi, Margana menjelaskan hakikat literasi adalah kemampuan seseorang memahami, menganalisis, mempraktekkan dan menstransformasi informasi yang didapat. Literasi dimaknai suatu kemampuan seseorang menggunakan potensi dalam mengolah dan memahami informasi tentang teknologi yang berhubungan erat dengan penggunaan inovasi teknologi, diantaranya artificial intelligence, robotics, biotekchnology, nanotechnology, 3-D printing, material science, quantum computing.
Disamping materi Literasi Teknologi yang disampaikan oleh plt Rektor, peserta pelatihan juga mendapatkan materi tentang Penjelasan Umum Pelatihan TIK oleh Dr. Priyanto, M.Kom, dan Penjelasan Umum Pelatihan ProTEFL oleh Dr. Jamlah, M.Pd. Sedangkan untuk memperdalam praktek juga dberikan bimbingan tentang Teknis Pelatihan TIK oleh Dr. RestuWidiatmono, M.Si., dan Teknik Pelatihan ProTEFL oleh Denny Toto Prasetyo. (Sud)