Zaman digital terus berkembang, didorong pula dengan situasi pandemi yang melanda sehingga penggunaan teknologi seperti smartphone semakin tumbuh pesat dan digunakan oleh semua kelompok usia, dari yang tua sampai anak kecil. Anak-anak cenderung menggunakannya sebagai media bermain dan belajar. Bidang pendidikan salah satu yang banyak memanfaatkan teknologi. Media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang bertujuan mendorong suksesnya proses belajar kini telah berevolusi menjadi media pembelajaran berbasis teknologi. Penggunaannya dinilai relatif mudah dan efektif untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar. Akan tetapi, teknologi juga memiliki sisi negatif yang dapat membuat anak menjadi kecanduan. Kasus yang sering muncul anak-anak kecanduan bermain gawai, salah satunya smartphone. Aplikasi yang ditawarkan dalam gawai seperti onlines games membuat anak-anak menjadi individualis atau enggan bersosialisasi dengan orang lain.
Orang tua diharapkan dapat memberikan pengawasan yang teratur, namun kenyataannya tidak semudah itu. Sebaliknya, gawai seringkali digunakan oleh orang tua agar anak menjadi diam dan mudah diatur. AHA (American Heart Association) atau Asosiasi Jantung Amerika memperingatkan agar para orang tua membatasi anak bermain gawai maksimal 2 jam. Selain itu, masalah lain pun juga timbul, anak-anak berisiko semakin jauh dengan agamanya. Anak-anak tidak mendapat akses terhadap pembelajaran agama yang cukup sebab buku-buku agama telah tersaingi oleh gawai. Padahal agama merupakan pondasi dari hidup, sehingga penting untuk mempelajarinya sejak dini dan secara berkelanjutan.
Itulah yang melandasi terciptanya aplikasi MUSSA (Muslim Sholeh Sholehah). Aplikasi MUSSA adalah aplikasi berbasis android yang menyediakan materi dan aktivitas pembelajaran terkait pengetahuan keislaman bagi anak-anak. MUSSA dapat digunakan secara mandiri oleh anak, belajar bersama orang tua, dan kegiatan pembelajaran di TPA. Aplikasi MUSSA menjadi solusi bagi orang tua dalam mengarahkan kegiatan bermain gawai anak menjadi aktivitas belajar pengetahuan Islam yang seru.
Aplikasi MUSSA ialah hasil kerja sama antara tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang diketuai oleh Muhammad Ilham Hidayatulloh (Teknik Sipil) dan beranggotakan Burhanis Sulton (Pendidikan Teknik Elektro), Dela Marchi Andari (Pendidikan Teknik Tata Busana), Azizah Hidayyatil Maula (Pendidikan Teknik Elektro), dan Mahira Clarita Garinihasna (Pendidikan Bahasa Inggris) dengan TPA Al Muhtadin Sekarsuli. Proses pembuatan aplikasi MUSSA telah melewati validasi ahli dan memperoleh Gold Medal dalam ajang 3IDC (International Invention, Innovation & Design Competition) di UiTM Malaysia serta telah mendapatkan Hak Cipta.
Pengembangan aplikasi MUSSA juga didasarkan pada hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di TPA Al-Muhtadin Sekarsuli, Berbah, Sleman bahwa media pembelajaran berbasis android dibutuhkan untuk membantu para pengajar TPA dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Orang tua juga dapat memonitor perkembangan belajar anak-anak mereka melalui aplikasi tersebut. Harapannya, aplikasi MUSSA dapat memfasilitasi dan meningkatkan semangat belajar anak sehingga hasil belajar yang optimal dapat dicapai. (Mahira)