Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan monitoring dan evaluasi mahasiswa penerima beasiswa afirmasi pendidikan tinggi (ADik) angkatan tahun 2016-2021 di Ruang Sidang Utama Rektorat, Jumat (3/2). Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 90 mahasiswa penerima beasiswa afirmasi yang tersebar di 44 program studi di UNY. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNY Prof. Siswantoyo mengatakan bagi para penerima beasiswa ini diambil sejumlah langkah strategis, diantaranya dibantu agar dapat menjadi insan unggul. “Juga didampingi agar menjadi lebih semangat dalam menempuh studinya” kata Siswantoyo. Menurut Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan tersebut mahasiswa boleh berlama-lama di Yogyakarta dalam rangka studi, yaitu melanjutkan ke S2, S2 melalui beasiswa. Suka duka pasti ada maka diperlukan taktik strategi pendampingan untuk menggunakan alumni yang selesai lebih awal dan alumni yang sukses. Sesuai dengan roadmap riset pengembangan program studi akan dipetakan mana yang bisa dikerjasamakan dengan mitra dari luar kampus.
Menurut Staf Ahli bidang kesejahteraan dan minat khusus Arwan Nur Ramadhan, M.Pd kegiatan ini dilakukan dalam rangka ngaruhke mahasiswa penerima beasiswa afirmasi. Menurutnya ada 116 mahasiswa penerima beasiswa afirmasi di UNY. “Mahasiswa ADik paling banyak ada di Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya sejumlah 29 orang” katanya. Sementara itu di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi ada 16 orang, Fakultas MIPA 19 orang, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik 18 orang, Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Keolaharagaan dan Kesehatan 13 orang serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis 8 orang. Dari 116 mahasiswa penerima beasiswa telah lulus 16 orang. Beasiswa ADik bersifat afirmasi dalam bentuk Bantuan Pemerintah untuk memberikan kesempatan belajar kepada mahasiswa karena kondisi dan keberadaannya sehingga mengalami kesulitan dan keterjangkauan akses pendidikan. Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) diberikan bagi mahasiswa yang kesulitan akses pendidikan tinggi terutama dari wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal.
Salah satu mahasiswa penerima beasiswa, Dewi Arini Yuendita memilih kuliah di UNY karena sejak awal berniat kuliah di luar tempat asalnya. Alumni SMAN 1 Sampang Madura tersebut mengambil program studi pendidikan kimia di Fakultas MIPA dan memperoleh IPK 3,74. Prestasi tersebut didapatkan dari belajar bersama teman pada saat offline dan saat pandemi covid-19 karena proses pembelajaran berlangsung secara online maka warga Sampang Madura tersebut belajar melalui YouTube dan berdiskusi secara online. “Apabila akan ujian saya belajar dari powerpoint yang diberikan dosen” katanya. Harapan kedepannya Dewi dapat mengikuti PPG karena lebih diakui apabila ingin menjadi guru.
Penulis : Dedy
Editor : Yuyun