MAHASISWA SOSIOLOGI DAN GEOGRAFI MELAKSANAKAN PLP INTERNASIONAL DI FILIPINA

MAHASISWA SOSIOLOGI DAN GEOGRAFI MELAKSANAKAN PLP INTERNASIONAL DI FILIPINA

Kegiatan kerjasama internasional terus menerus dilakukan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) salah satunya adalah kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) Internasional. Dalam melaksanakan kegiatan ini, UNY menggandeng organisasi internasional yaitu SEAMEO (The Southeast Asian Ministers of Education Organization) melalui program SEA-TEACHER yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk praktik mengajar di luar negeri. Mahasiswa yang berkesempatan mengikuti program ini merupakan mahasiswa yang telah diseleksi. Beberapa mahasiswa yang lolos seleksi antara lain Sindy Oktaviani (Pendidikan Sosiologi) dan Marta Fibriantika (Pendidikan Geografi). Sindy Oktaviani berkesempatan melakukan PLP internasional di Pangasinan State University Filipina sedangkan Marta Fibriantika di University of St. La Salle Filipina.

Sindy menjelaskan bahwa kegiatan PLP Internasional berlangsung selama 30 hari. Satu minggu pertama digunakan untuk orientasi mahasiswa, pengenalan terhadap suasana kampus dan sekolah, pengenalan kurikulum, dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh sekolah-sekolah di Filipina. Minggu kedua mahasiswa PLP Internasional sudah diperkenankan untuk masuk ke dalam kelas-kelas bersama dosen mentor. Minggu ketiga dan keempat, mahasiswa PLP sudah diterjunkan langsung untuk mengajar di dalam kelas tanpa pengawasan dari mentor.

Mahasiwa Pendidikan Sosiologi tersebut menambahkan, terdapat perbedaan kurikulum pendidikan di Filipina di mana pada tingkat Sekolah Menengah Atas, siswa tidak mendapat mata pelajaran Ilmu Sosial secara terpisah, melainkan terintegrasi dalam mata pelajaran Social Science sehingga dalam praktiknya Sindy dan tiga kawan lainnya mengalami perubahan jadwal mengajar. Semula jadwal mengajar mereka adalah di Public Shool, kemudian diganti untuk mengajar di Universitas, yakni di semester 1 dan semester 3. “Untuk mata kuliah Sosiologi pun tidak berdiri sendiri melainkan menjadi sub bab dalam mata kuliah The Understanding Culture” ungkapnya

Hal senada diungkapkan oleh Marta Fibriantika bahwa menurut K to 12 Education Curriculum Filipina, pelajaran geografi merupakan salah satu sub bagian dalam mata pelajaran Social Studies pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Pembahasan materi geografi tidak hanya mencakup 5 tema grografi, melainkan juga membahas tentang peradaban manusia yang dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah. “Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa peserta program untuk dapat melaksanakan praktik mengajar di Filipina” jelasnya.

Pengalaman mengajar di Filipina sangat berkesan diingatan Sindy, pasalnya selain harus mempersiapkan diri mengajar menggunakan Bahasa Inggris, ia juga harus mempersiapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan mahasiswa di sana. Hal yang paling menyenangkan ketika mengajar adalah melihat bagaimana mahasiswa di sana sangat antusisas dalam mengikuti pembelajaran dengan pengajar asing.

Lebih lanjut Sindy menjelaskan bahwa selain mendapat pengalaman mengajar di universitas luar negeri, ia juga mendapatkan keluarga baru di sana. Dalam menjalani aktivitasnya, Sindy berada dalam satu kelompok yang terdiri dari 4 orang termasuk dirinya. Dalam kelompok tersebut tentu tidak hanya mahasiswa dari Indonesia, akan tetapi ada juga mahasiswa dari Thailand dan Malaysia. “Selain keluarga baru, hal yang tidak kalah menyenangkan adalah pengalaman hidup di negara lain yang berbeda kondisi budaya, bahasa, adat, dan agama. Setiap weekend, mahasiswa PLP Internasional juga mendapat orientasi mengenai budaya Filipina dengan mendatangi beberapa tempat bersejarah di Filipina dan mengikuti kegiatan masyarakat lokal di sana” imbuhnya (Eko)