Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang melaksanakan pengabdian di Dusun Ngodolendo, Desa Ringinanom, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, menggelar kegiatan sosialisasi bertema “Mengenal Makanan Sehat Tanpa Gluten untuk Keluarga”. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pola konsumsi pangan sehat sekaligus mendorong pemanfaatan bahan pangan lokal yang lebih aman bagi kesehatan.
Sosialisasi tersebut diikuti oleh warga setempat dengan antusias, khususnya ibu rumah tangga. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN UNY memberikan pemahaman dasar mengenai apa itu gluten, jenis-jenis makanan yang mengandung gluten, serta alternatif bahan pangan non-gluten yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Selain pemaparan materi, kegiatan juga dilengkapi dengan praktik pembuatan cilok kentang bebas gluten sebagai contoh olahan sederhana yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa menjelaskan bahwa gluten merupakan protein yang terdapat pada gandum, terigu, dan barley, yang sering ditemukan pada makanan seperti roti, mie, dan kue. Bagi sebagian orang, terutama penderita intoleransi gluten, celiac disease, atau kondisi kesehatan tertentu, konsumsi gluten dapat menimbulkan gangguan pencernaan hingga reaksi alergi. Oleh karena itu, pengenalan makanan bebas gluten menjadi langkah awal dalam membangun pola hidup sehat keluarga.
Ketua Tim KKN UNY Ngodolendo, Riezka Amalia Salsabila, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang agar mudah dipahami dan aplikatif bagi masyarakat. “Kami ingin masyarakat memahami bahwa makanan sehat tidak harus mahal. Dengan memanfaatkan bahan lokal seperti kentang, tepung tapioka, beras, dan umbi-umbian, keluarga tetap bisa menyajikan makanan bergizi dan aman bagi kesehatan,” ujarnya, Jumat (19/12/25).
Ia menambahkan bahwa praktik pembuatan cilok kentang bebas gluten menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta. Selain rasanya yang lezat, bahan-bahan yang digunakan juga mudah diperoleh dan ekonomis. “Harapannya, warga bisa mencoba kembali di rumah dan bahkan mengembangkannya menjadi peluang usaha kecil,” tambah Riezka.
Proses pembuatan cilok kentang diawali dengan mengukus kentang hingga matang, kemudian dihaluskan sampai lembut. Kentang halus selanjutnya dicampur dengan bawang putih bubuk, lada bubuk, kaldu bubuk, garam, penyedap, serta daun bawang cincang untuk menambah cita rasa. Setelah bumbu tercampur rata, tepung tapioka ditambahkan sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga adonan kalis dan mudah dibentuk.
Adonan yang telah siap kemudian diambil secukupnya, diberi isian sesuai selera, dan dibentuk bulat menyerupai cilok pada umumnya. Cilok kentang tersebut direbus dalam air mendidih hingga matang dan mengapung, menandakan bahwa cilok siap diangkat. Hidangan cilok kentang disajikan dengan bumbu kacang sebagai pelengkap.
Tim KKN UNY Ngodolendo terdiri atas Edisia Permata Nur Islami, Putri Charirotul Firdaus, Alief Kadia Maharani, Salsabila Amalia Noorlaily, Muhamad Autad Musadad, Fajar Nur Ardiyanto, Dyahayu Nurcahyani, Adristi Padmarini, Adinda Nurliana, dan Riezka Amalia Salsabila. Seluruh anggota terlibat aktif dalam persiapan materi, pelaksanaan sosialisasi, hingga praktik pengolahan makanan bersama warga.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNY berharap masyarakat Dusun Ngodolendo semakin sadar akan pentingnya memilih bahan pangan yang sehat, alami, dan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung gaya hidup sehat serta pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal.
Kegiatan sosialisasi pangan sehat ini sekaligus memperkuat peran KKN UNY sebagai jembatan antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup melalui edukasi dan pendampingan berkelanjutan.
English