MAHASISWA FIS UNY JUARA 2 LOMBA DEBAT POLITIK DAN HUKUM TINGKAT NASIONAL

MAHASISWA FIS UNY JUARA 2 LOMBA DEBAT POLITIK DAN HUKUM TINGKAT NASIONAL

Rentetan prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) pada tahun 2019 ini terus berlanjut. Kali ini giliran tim debat mahasiswa yang terdiri dari Muhammad Fathan Abdurrahman (Pendidikan Sejarah 2016), Sabit Irfani (Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016), dan Endar Tri Pambudi (Pendidikan Geograri 2016) yang berhasil meraih Juara 2 dalam Lomba Debat Politik dan Hukum tingkat nasional. Lomba tersebut diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP Universitas Riau pada tanggal 9-13/4/2019. Tim debat FIS UNY berhasil memasuki babak semifinal bersama dengan Tim Universitas Brawijaya, Universitas Sriwijaya, dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) setelah melewati babak penyisihan yang begitu ketat. Pada babak final tim debat FIS melawan tim IPDN dan berhasil meraih juara kedua.

Perjuangan meraih juara ke-2 dalam kompetisi ini bukanlah hal yang mudah, mereka harus berhadapan dengan tim-tim tangguh dari perguruan tinggi lain. “Sebenarnya saya juga tidak menyangka bisa dapat juara disini, apalagi melihat tim-tim yang ikut di sini adalah tim yang hebat-hebat. Saya sangat bangga dengan kerja keras teammates saya.” tutur Sabit Irfani.

 Selain karena mereka harus berhadapan dengan lawan yang hebat, mereka juga harus beradaptasi dengan sistem debat yang berbeda dari yang biasanya. “Pertandingan yang sangat kompetitif, dan sangat tidak terduga dari sistem debatnya sehingga kami sempat kaget bisa juara di kompetisi ini, soalnya kita juga sempat kebingungan dengan sistem debatnya”, ungkap Endar.  

Sementara itu, sebuah pesan menarik juga disampaikan oleh Muhammad Fathan, baginya sehabat apapun kita berusaha, tetap keputusan kita berhasil atau tidak adalah kehendak dari Allah, maka kita tidak boleh sampai lupa untuk berdo’a dan bersyukur atas apapun hasil yang diperoleh. “Alhamdulillah...sebenarnya kemenangan dan kekalahan itu adalah ujian, maka dari itu kita harus banyak-banyak istighfar. Saya juga lumayan kaget atas keberhasilan ini, laa hawla wa laa quwwata illa billah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah” tambah Fathan. (Eko)