KISAHKAN KEGIGIHAN MENGUBAH NASIB REKTOR SENIOR UNY LUNCURKAN DWILOGI BUKU BIOGRAFI

Dikenal sebagai Rektor UNY ataupun Ketua Pengurus Wilayah Nadhatul Ulama Provinsi DIY, itu hal biasa bagi Prof. Rochmat Wahab. Namun siapa sangka, pria kelahiran Jombang 10 Januari 1957 ini dulunya seorang anak piatu yang hidup penuh keterbatasan. Pekerjaan kasar seperti berjualan kerupuk keliling kampung bahkan sempat dilakoninya.

Kisah penuh kegigihan tersebut termaktub dalam buku biografi  bertajuk “Gigih Memajukan UNY,” dan antologi pemikiran berjudul Mengupas Masalah Pendidikan di Era Reformasi.”. Dwilogi buku ini resmi diluncurkan di Ruang Sidang Senat UGM pada Jum’at (10/01) pagi. Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-62 dan acara Focus Group Discussion (FGD) yang sedang digelar Forum Rektor Indonesia (FRI).

“Tujuan dari membukukan kisah-kisah kehidupan sekaligus perjalanan pengabdian ini, tak lain dan tak bukan untuk menginspirasi pembaca. Bahwa ada jalan untuk maju dan mengubah nasib selama kita gigih dan mau terus belajar,” kenang Rochmat dalam peluncuran buku tersebut.

Dihadiri Dirjen dan Kolega

Peluncuran buku tersebut dihadiri oleh para pejabat eselon di dunia pendidikan. Diantaranya: Prof. Muhammad Dimyati (Direktur Jenderal Risbang Kemristek/BRIN), Prof. Ali Ghufron Mukti (Direktur Jenderal SDID Kemdikbud), Prof. Panut Mulyono (Rektor UGM), Fathul Wahid, Ph.D (Rektor UII), serta rektor-rektor lainnya dari penjuru Indonesia.

Buku ini telah ditulis sejak tahun 2017 di bawah komando Sismono Laode M.A. UNY Press yang bermarkas di Jalan Gejayan menjadi penerbit sekaligus distributor. Perlu waktu panjang untuk membukukan kisah Rochmat Wahab, karena perjalanan hidup beliau yang memang sarat akan inspirasi.

Salah satu kisah panjang tersebut, layaknya diungkapkan Ilham Dary Athallah selaku anggota penulis, adalah keterbatasan ekonomi dan nasib Rochmat yang tak pernah mengenal ibu kandungnya. Dunia seakan begitu kejam, namun asanya meraih kesuksesan sudah nampak sejak kecil lewat prestasi di dunia akademik.

Pada tahun 1982, ia bahkan mewakili mahasiswa seluruh Indonesia untuk bertemu dan menghadap langsung Presiden Soeharto di Istana Merdeka. Rochmat menyerahkan hasil penelitiannya bersama teman-teman mahasiswa untuk mendukung perumusan Rencana Pembangunan Lima Tahunan IV.

“Hidup Rochmat Wahab penuh ombak. Bahkan pernah saat berkuliah di London, beasiswanya diputus, lalu cari lagi beasiswa sampai akhirnya jadi lulusan Amerika. Semua kisah lika-liku kehidupan itu kemudian paripurna saat Rochmat Wahab memimpin UNY dan menanamkan karakter taqwa, mandiri, dan cendekia,” tukas Ilham mengisahkan isi kedua buku.

Akan Terbitkan Buku Lagi

Dwilogi buku ini tidak akan menjadi yang terakhir bagi kiprah Rochmat Wahab di bidang literasi. Akhir bulan ini, Rochmat menargetkan akan menerbitkan empat buku antologi pemikiran. Selama ini, Rochmat memang aktif menelurkan tulisan dengan tema pendidikan, sosial, agama, dan psikologi.

“Tulisan-tulisan itu selama ini diterbitkan di media massa dan Facebook saya. Saat ini saya sedang dalam proses mengkompilasi tulisan tersebut. Semoga bermanfaat untuk umat,” ungkap Rochmat.

Menanggapi penerbitan buku tersebut, Prof. Panut Mulyono selaku Rektor UGM dan tuan rumah menyatakan bahwa kisah Rochmat Wahab sangat patut untuk menjadi inspirasi masyarakat Indonesia. Terlebih lagi, dwilogi buku tersebut memuat kisah tentang banyak mengisahkan seputar dunia pendidikan.

“Prof Rochmat ikut merumuskan UU Sisdiknas dan memimpin SNMPTN/SBMPTN, dikisahkan di buku itu. Produktifitas Prof Rochmat dalam menulis juga patut diacungi jempol. Inspirasi untuk kita semua,” pungkas Panut. (Ilham Dary A)