Demi mengejawantahkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Kampus Merdeka, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) terus menjalin berbagai usaha dan kerjasama untuk mengaktualisasikanya, termasuk melaksanakan sinergi dengan Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah, Perusahaan BUMN dan Swasta. Salah satu implementasi dari kerjasama ini adalah melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (FT UM) secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting baru-baru ini.
FGD virtual ini diikuti Dekan, Wakil Dekan, Pengurus jurusan meliputi Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, dan Kaprodi serta Kantor Kerjasama FT UNY dan FT UM. Kegiatan ini diawali dengan sambutan Dekan dan dilanjutkan dengan paparan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama dari masing-masing fakultas.
Diskusi dilanjutkan secara terpisah oleh masing-masing jurusan untuk membahas poin-poin kejasama secara lebih mendetail yang meliputi Transfer credit, External examiner (ujian tugas akhir, skripsi, tesis), Joint publication (jurnal, prosiding) dan Joint research. Dalam kebijakan Kampus Merdeka tertuang mengenai pemberian hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS).
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama, Prof. Ir. Khairudin, M.T., Ph.D., dalam keterangannya menuturkan bahwa peningkatan SDM dan pengembangan kualitas mutu akademik kampus menjadi fokus utama dalam melaksanakan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu kegiatan yang mendukung peningkatan SDM dan mutu pendidikan yakni dengan melakukan kerjasama pendidikan antar kampus.
“Saat ini, perguruan tinggi dituntut lebih responsif dalam memerankan fungsinya dalam menghasilkan lulusan yang adaptif terhadap kebutuhan, dan tuntutan dunia nyata, terutama tuntutan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yakni SDM yang adaptif, kompetitif, unggul dan berkarakter sesuai dengan tuntutan kompetensi abad ke-21,” lanjut Khairudin.
Khairudin menambahkan bahwa secara keseluruhan UNY merespon dengan sangat baik kebijakan MBKM yang dikeluarkan Kemdikbud karena makin mendekatkan kamus dengan masyarakat dan DUDI. “Perwujudan dari kebijakan ini, UNY telah melakukan kajian akademik yang dilanjutkan dengan revisi kurikulum dan aktivitas pembelajaran secara berkesinambungan,” tutup Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Otomasi FT UNY ini. (hryo)