KBRI Beijing Kembali Percayai UNY Mengadakan Pelatihan Bagi Sekolah Luar Biasa

2
min read
A- A+
read

Zhang Minxuan

Universitas Negeri Yogyakarta dipercaya KBRI Beijing untuk mengadakan 2022 Upskilling Training for Teachers and Principals for Special Schools yang dilaksanakan pada Selasa-Kamis (12-14/7) dengan mitra Teacher Education Center of UNESCO Desk Republik Rakyat Tiongkok dan ASEAN China Center. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok Djauhari Oratmangun mengatakan kegiatan ini adalah untuk ke sekian kalinya mengadakan pelatihan dengan ASEAN China Center dan pertama kalinya diadakan untuk sekolah luar biasa. Djauhari Oratmangun juga mengapresiasi kolaborasi antara China dan Indonesia ini dan berharap bisa meningkatkan kerjasama bagi kedua negara dengan memunculkan benefit bagi kedua negara. “Kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia. China dengan pertumbuhannya dapat memberikan banyak kontribusi bagi Indonesia” kata Djauhari Oratmangun, Selasa (12/7). Duta Besar juga berharap para peserta suatu saat dapat mengunjungi China untuk mengenal  secara langsung budaya dan pendidikannya. 

Dr. H. Yaswardi, M. Si., Direktur Guru Sekolah Menengah dan Luar Biasa, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) Republik Indonesia mengatakan topik yang diangkat dalam rangka memperkuat kapasitas sdm guru dan kepala sekolah yang bersifat holistic dan komperehensif. Kolaborasi merupakan keharusan juga pada sekolah inklusi dimana siswa yang normal bergabung dengan siswa disabilitas. “Jumlah guru pendidikan khusus di SLB baru tercapai 70%” katanya. Oleh karena itu perlu guru pendidikan khusus yang difasilitasi melalui bimbingan teknis pendidikan inklusi dengan kolaborasi antara guru mapel, guru kelas dan guru pendidikan khusus. Pastikan para peserta banyak mendapat informasi dan ilmu yang dapat diterapkan di sekolah. 

Director General of the Shanghai Municipal Education Commission (SMEC) Wang Ping mengatakan perkembangan pendidikan khusus di Shanghai sangat baik. “Pastikan semua pembelajaran berjalan dengan baik” katanya. Pelatihan ini ditujukan bagi para kepala sekolah dan guru sekolah luar biasa agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas. Karena guru juga perlu belajar agar lebih inovatif terutama dalam bidang pendidikan khusus. Prof. ZHANG Minxuan, Director of UNESCO Teacher Education Centre mengatakan telah banyak membentuk sekolah untuk siswa berkebutuhan khusus juga pengadaan internet bagi mereka. “Mereka perlu recovery pendidikan yang dimulai dari keluarga dan lingkungan sosialnya” katanya. Para siswa ini telah banyak mendapat dukungan dari pemerintah China. Harapannya Indonesia dan negara lain dapat menjadi teman untuk memahami lebih dalam dan memperkuat persahabatan untuk selalu berkomunikasi bersama agar mendapat banyak informasi tentang anak berkebutuhan khusus demi masa depan yang baik.

Kegiatan ini diinisiasi oleh bidang Perencanaan dan Kerja Sama khususnya bidang Kemitraan Luar Negeri UNY. Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja sama UNY Prof. Siswantoyo mengucapkan terimakasih atas kepercayaan KBRI Beijing dan mitra baru Teacher Education Center of UNESCO untuk melaksanakan pelatihan ini. “UNY telah banyak berkolaborasi dalam berbagai pelatihan dengan KBRI Beijing” kata Siswantoyo. UNY sebagai universitas komprehensif yang fokus pada pelatihan guru sangat bersemangat untuk memiliki mitra baru yang juga berfokus pada pelatihan guru. Selain itu, UNY juga memiliki Program Sarjana Pendidikan Luar Biasa sehingga agar lebih jauh kita bisa menjalin dan menjajaki lebih banyak lagi kerjasama dalam studi lapangan tersebut, seperti joint research dan publikasi, profesor tamu, magang/praktik mengajar dan lain-lain. Total peserta sekitar sembilan ratus orang, terdiri dari guru dan kepala sekolah dari sekolah luar biasa di Indonesia. Pelatihan ini merupakan kesempatan bagi peserta untuk bertukar pengalaman, menjalin relasi, mendiskusikan peran fasilitator pelatihan guru dengan memperhatikan perubahan pendidikan berkebutuhan khusus, misalnya perkembangan pendidikan terpadu melalui mata kuliah yang diajarkan. Selanjutnya UNY membuka kerjasama dengan institusi dari pihak penyelenggara dan peserta yang mengikuti program ini. Dengan melakukan berbagai kerjasama dalam hal pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat dengan banyak institusi, tentunya akan dapat meningkatkan kualitas baik program studi maupun lembaga mitra. UNY antusias dalam mengeksplorasi kemungkinan kolaborasi dalam waktu dekat untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia. (Dedy)

IKU
IKU 6. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia