Healthy Food: Kimbab Tiwul Rendah Kolesterol

Kimbab tiwul

Satu dekade terakhir, obesitas menjadi penyakit yang menarik perhatian di Indonesia. Pasalnya, Kemenkes RI melaporkan bahwa kasus ini mengalami peningkatan signifikan dari 10,5 persen di tahun 2007 menjadi 21,8 persen tahun 2018. Menjalarnya kasus obesitas ini disebabkan peningkatan asupan energi, perubahan pola makan tradisional ke modern, urbanisasi, dan penurunan aktivitas fisik. Fenomena inilah yang mengilhami Adin mahasiswa program studi D4 Tata Boga Fakultas Vokasi, Universitas Negeri Yogyakarta menciptakan kimbab rendah kalori. Mahasiswa asal Kebumen ini menginisiasi makanan khas Korea menjadi makanan sehat dengan mengubah bahan dasarnya menjadi tiwul. Sebab, salah satu manfaat dari tiwul adalah menjaga keseimbangan berat badan (diet) karena rendah kolesterol. “Latar belakang buat produk kimbab tiwul itu karena masalah obesitas di Indonesia cukup tinggi dan salah satu manfaat dari tiwul itu sendiri adalah untuk menjaga berat badan (diet) karena memiliki kandungan lemak dan kalori yang rendah”, papar mahasiswa semester tujuh itu.

Inovasi ini semakin menarik saat Adin memilih tiwul, makanan tradisional yang sudah sangat jarang diolah dipadukan dengan kimbab, Korean Food yang banyak digemari beberapa waktu terakhir. Hal ini menjadi terobosan pengembangan bahan pangan lokal dalam pencegahan obesitas.

Bahan utama untuk olahan ini adalah tiwul dan nori (rumput laut) dengan isian khas kimbab seperti telur, sosis, timun, bayam, dan wortel. Kimbab ini diolah menggunakan minyak wijen, garam, penyedap rasa, dan lada dengan taburan biji wijen.

“Bersihkan tiwul dan rendam sekitar 5 menit dan kukus hingga matang. Campur tiwul dengan garam dan minyak wijen secukupnya, aduk rata kemudian sisihkan. Selanjutnya, sayuran bayam dan wortel di blanching dan dibumbui dengan garam dan tiriskan. Masuk ke bagian isian, telur didadar tipis dengan sedikit garam, penyedap rasa, dan lada lalu potong memanjang. Kemudian, sosis dipotong tipis memanjang lalu tumis. Timun dikupas dan bersihkan bijinya, rendam dengan air yang diberi garam selama 3 menit dan tiriskan. Siapkan nori lalu ratakan tiwul di atasnya ¾ bagian dengan takaran secukupnya. Susun bahan isian dari bayam, wortel, timun, sosis, dan timun lalu gulung dan padatkan kemudian rekatkan gulungan kimbab dengan sedikit minyak wijen. Oles bagian atas kimbab dengan sedikit minyak wijen dan taburi biji wijen secukupnya. Potong kimbab sesuai selera”, jelas Adin.

Menurut mahasiswa Tata Boga ini, mengolah kimbab tiwul tidaklah sulit namun cukup ribet dan menantang. “Bagian menggulung kimbabnya itu juga kalau tidak hati-hati dan cepet isiannya juga bakal berceceran. Tapi yang bikin suka juga di bagian gulung kimbab, ya karena kadang bikin deg-degan aja ini nanti pas digulung bisa bagus ngga hasilnya” papar Adin.

Kimbab tiwul buatan Adin pada dasarnya sama dengan kimbab pada umumnya. Hanya saja, bahan utamanya diganti dengan tiwul. “Pakai tiwul ini memang ada maksud untuk mengunggulkan manfaatnya yang rendah kalori dan juga lemak untuk menjaga berat badan bagi orang-orang diabetes”, ujar Adin.

Penulis
Rizki Amalia dan Vicky Sa'adah
Editor
Dedy
Kategori Humas
MBKM
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus