Guru Harus Kuasai Subyek Pembelajaran Dan Teknologi

2
min read
A- A+
read

Workshop TPACK

Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 menuntut guru agar dapat beradaptasi dengan sistem pembelajaran online serta mampu pemanfaatan media yang efektif. Dampak sistem pembelajaran daring yang sudah berjalan selama ini tentunya mempengaruhi kondisi psikis siswa terhadap pembelajaran sehingga dibutuhkan alternatif strategi penyampaian materi pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna. Hal ini menjadi perhatian para dosen UNY yaitu Dr. Dyah Purwaningsih, M.Si. prodi Pendidikan Kimia, Dr. Pujianto, M.Pd. prodi Pendidikan Fisika dan Anik Widiastuti M.Pd. prodi Pendidikan IPS yang mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis Technological and Content Knowledge (TPACK). Dengan dibantu oleh mahasiswa UNY M. Dihan, M.Pd. dan N. Alfiana, S.Pd.Si kegiatan ini digelar secara daring bagi guru IPA dan IPS di DIY dan diikuti oleh 65 orang guru untuk meminimalisasi dampak Covid.

Menurut Dyah Purwaningsih kegiatan pelatihan ini dilaksanakan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dari LPPM UNY. “Selain mendapatkan materi dari narasumber, guru juga diberikan penugasan untuk membuat perangkat hasil pelatihan yang dapat diimplementasikan di kelasnya masing-masing” kata Dyah. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan dilakukan secara berkala melalui berbagai metode seperti webinar ceramah, diskusi-informasi, workshop dan diseminasi secara terbatas. Selama penyusunan perangkat para peserta mendapatkan bimbingan secara online melalui grup Whatsapp, email, maupun diskusi langsung dengan pendamping. Pujianto mengemukakan, TPACK merupakan tiga pilar pengetahuan, meliputi ilmu dalam mengajar (pedagogical), materi/subjek pembelajaran (content knowledge) dan teknologi (technology) yang harus dikuasai guru dalam mengajar. Ketiga ranah tersebut harus dikuasai oleh guru agar pembelajaran yang disampaikan di kelas menjadi lebih bermakna. “Pembelajaran berbasis TPACK dapat menjadi solusi bagi guru dalam membelajarkan materi agar lebih menarik dan diminati siswa” papar Pujianto. Menurutnya penguasaan TPACK secara garis besar erat sekali dengan konten, oleh karenanya pengukuran pada TPACK harus berfokus pada satu konten tertentu misalkan matematika, IPA, IPS, Bahasa, atau yang lainnya. Transformasi perangkat yang digunakan dalam mengaplikasikan pendekatan TPACK terlebih dahulu harus disesuaikan dengan fungsinya.

Anik Widiastuti memaparkan, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini terdiri dari beberapa tahap yaitu pemberian materi, bimbingan dan pendampingan serta implementasi. “Implementasi perangkat pembelajaran TPACK yang sudah disusun oleh peserta dilaksanakan melalui Lesson Study dalam forum MGMP IPA dan IPS” ujar Anik Widiastuti. Kegiatan Lesson Study pada awalnya diharapkan dapat terlaksana secara luring, namun karena kondisi yang belum memungkinkan kegiatan dapat terlaksana secara daring. Adanya lesson study diharapkan dapat menjadi best practice tersendiri bagi guru lain sehingga dapat terjadi proses saling belajar yang berlanjut dari pembelajaran yang diterapkan sebelumnya. Kegiatan lesson study memberikan respon yang positif bagi guru. Selama pelaksanaan peserta lain menjadi observer terhadap proses pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat menjadi sarana saling belajar dengan memberikan evaluasi selama pelaksanaan. Guru IPA MTsN 4 Gunungkidul Giyarti Suprihatin, S.Pd., berharap agar kegiatan ini dapat berlanjut dan kedepannya mendapat kegiatan pelatihan dan pendampingan yang serupa yang dapat meningkatkan kompetensi bagi guru. Sebagai peserta pelatihan, para guru merasa senang karena mendapatkan pengalaman keilmuan dan informasi baru mengenai perkembangan pendidikan dan pengajaran terutama di saat pandemi sekarang ini.

Ketua LPPM UNY Prof. Dr. Samsul Hadi mengapresiasi dan menyambut baik program ini. “Sangat penting bagi guru untuk mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi dalam melakukan kegiatan pembelajaran” kata Samsul Hadi. Pelatihan berbasis TPACK yang diselenggarakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan bekal bagi guru untuk meningkatkan kompotensi pedagogiknya di era pandemi. Para guru dapat aktif mengikuti kegiatan dari pelatihan, pengembangan melalui pendampingan dan pengaplikasian secara langsung. Selain itu para guru dapat melakukan follow up melalui pengalaman keilmuan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran daring berbasis TPACK yang diperoleh dengan mengimplementasikannnya di sekolahnya masing-masing baik dalam kegiatan pembelajaran daring, blended learning, maupun luring. Ini merupakan salah satu upaya UNY dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan dan kemitraan. (Dedy)