Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Mengembangkan Kerjasama dan Membangun Harmonisasi Pendidikan Tinggi ASEAN melalui Joint Curriculum dan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka, baru-baru ini di Hotel Dafam Rohan Yogyakarta. FGD yang dilaksanakan secara luring dan virtual ini dihadiri oleh Plt Rektor, Prof. Dr. Margana, jajaran pimpinan fakultas, pengurus jurusan, dan pengurus Unit Urusan Internasional dan Kemitraan (UUIK) FMIPA dengan menghadirkan para narasumber yaitu Azmi Mohamed (UPSI Malaysia), M Bruri Triyono (UNY), Gatot Hari Priowirjanto (SEAMEO), dan Didik Sulistyanto (pernah menjabat Atase Pendidikan RI KBRI Bangkok, Thailand.
Dalam sambutannya Prof. Margana mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mengukur capaian perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Mengacu pada hal tersebut kita sebagai pemangku perguruan tinggi negeri di bawah Kemendikbud kita harus senantiasa mewakafkan diri kita untuk bersama-sama meningkatkan kerjasama perguruan tinggi (PT) kita dengan PT yang lain atau pihak-pihak terkait.
“Baru-baru ini pak dirjen menyampaikan petahelix yang didalamnya ada 5 pihak yang harus kita kolaborasikan yaitu akademisi/PT, pemerintah, dunia usaha/industri, masyarakat umum, mass media. Karena UNY adalah salah satu LPTK , maka menambah satu helix lagi yaitu masyarakat sekolah. Kita kawal bersama-sama dalam rangka untuk memberikan kekuatan kepada para mahasiswa agar mereka mengenal ekosistem yang sesungguhnya. Kerjasama perguruan tinggi baik dalam dan luar negeri harus kita kawal bersama-sama. Tanpa adanya kerjasama , mahasiswa kita tidak akan mengenal ekosistem sebenarnya yang ada diluar, paling hanya mengenal teori-teori yang ada,” lanjut Prof. Margana.
Join kurikulum harus kita siapkan sebaik-baiknya. Join kurikulum merupakan program kurikulum yang kita canangkan sejak tahun 2020 yang ditahun 2021 kita akan meningkatkan berbagai program prioritas yang merealisasikan UNY sebagai WCU tidak hanya sekedar slogan tapi ada aksi yang jelas dan terukur.
Prof. Margana menambahkan, regenerasi harus selalu kita siapkan mulai sekarang diberbagai titik. Fondasi-fondasi diberbagai titik disetiap fakultas/unit harus berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Wakil Rektor Bidang Akademik hanya sekedar aksesoris. Dekan, Wakil Dekan Ketua Jurusan juga sekedar aksesoris. Tapi yang harus kita kawal bersama-sama bagaimana isinya. (witono)