ALUMNI FIS DENGAN IPK TINGGI DAN AKTIF MENELITI

Sebagai alumni FIS UNY anda harus menjaga sikap dan perilaku dimanapun anda berada baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun tempat kerja. Hal ini sejalan dengan tagline UNY yakni leading in character education. Demikian disampaikan oleh dekan FIS, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag dalam sambutannya pada saat upacara Yudisium yang diselenggarakan pada hari Jumat (1/2/2019) di ruang Ki Hajar Dewantara FIS UNY.

Salah satu peserta yudisium Naufal Raffi Arrazaq dari Prodi Pendidikan Sejarah menuturkan bahwa kuliah di FIS UNY banyak memberikan ilmu yang berharga karena kurikulum di Prodi Pendidikan Sejarah dirancang untuk membekali mahasiswa agar mempunyai kompetensi pedagogik dan pengetahuan mengenai ilmu sejarah. Bidang pedagogik diberikan pada beberapa mata kuliah diantaranya perencanaan pembelajaran sejarah, strategi pembelajaran sejarah, kajian kurikulum dan buku teks, micro teaching, dan pengembangan media pembelajaran. Kompetensi pengetahuan di bidang ilmu sejarah diberikan pada mata kuliah sejarah dan KKL (Kuliah Kerja Lapangan). “Program Studi Pendidikan Sejarah juga didukung oleh dosen-dosen yang profesional dan memiliki keahlian di bidang pembelajaran sejarah dan ilmu sejarah. Ilmu yang diperoleh selama kuliah sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari” jelasnya

Berbagai prestasi telah ditorehkan oleh pria kelahiran Temanggung tersebut diantaranya Silver Medal  dalam International Invention & Innovative Competition (InIIC) di Cameron Highlands Malaysia  tahun 2017, Juara 1 Poster dalam Penelitian Mahasiswa FIS UNY tahun 2018, Penghargaan Prestasi Mahasiswa di Bidang Penalaran Ilmiah Tingkat Universitas Negeri Yogyakarta  tahun 2018 dan beberapa prestasi lainnya.

Selain kuliah, mahasiswa peraih IPK 3,85 tersebut juga terlibat dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan baik di tingkat Hima maupun Prodi. “Saya juga aktif meneliti selama kuliah. Kegiatan penelitian yang pernah saya lakukan anrata lain PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), penelitian tingkat fakultas, dan penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa” imbuhnya.

Alumni FIS yang akrab disapa Raffi tersebut sudah memiliki plan setelah lulus yaitu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. “Rencana setelah lulus sarjana adalah melanjutkan ke jenjang magister. Di jenjang magister saya ingin belajar lebih mendalam mengenai model pembelajaran sejarah, pendidikan karakter, dan media pembelajaran sejarah yang sesuai dengan era revolusi industri 4.0” pungkasnya.(Eko)