Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY), Muhammad Harry Prayoga, berhasil menjadi wisudawan terbaik dan lulus tercepat pada upacara wisuda UNY periode November 2019. Pria asal Denasri Wetan ini berhasil menyelesaikan kuliah dalam waktu 3 tahun 2 bulan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,87.
Harry sapaan akrab Muhammad Harry Prayoga menjelaskan bahwa kegigihannya dalam meraih prestasi tersebut diwarisi dari sang ayah yang merupakan seorang petani. Keterbatasan dari sisi ekonomi keluarga tidak mengurangi semangat pria yang bercita-cita menjadi seorang Menteri Pariwisata ini untuk mengenyam pendidikan tinggi.
"Awal-awal kuliah saya rasakan sangat berat karena jauh dari orang tua dan kondisi ekonomi waktu itu sangat terbatas. Apalagi di awal kuliah, ibu saya terkena PHK, sehingga ekonomi keluarga tergantung dari penghasilan Bapak saya sebagai petani. Berangkat dari situlah saya berpikir untuk dapat mencari uang tambahan dengan mengikuti lomba, penelitian, volunteer, dan bekerja paruh waktu di Jogja. Alhamdulilah hari ini saya bisa diwisuda, semua perjuangan telah terbayarkan. Capaian ini saya persembahkan untuk membanggakan orang tua dan keluarga" ujarnya
Alumnus SMAN 1 Batang tersebut menambahkan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah alasan untuk tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kerja keras dan doa, kita dapat mencapai apa yang kita cita-citakan. Apalagi kini banyak beasiswa yang bisa dimanfaatkan untuk membantu perkuliahan baik jenjang D3 hingga S3.
Dalam skripsinya, mahasiswa yang merupakan Duta FIS UNY tersebut, mengangkat Pasar Minggon Jatinan sebagai obyek penelitian dilihat dari sudut pandang komunikasi pemasaran dan interaksi simbolik. Melalui skripsinya tersebut, Ia bertekad untuk mempromosikan wisata Batang. "Banyak tugas selama kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi FIS UNY yang mendorong mahasiswa untuk memberikan pemecahan terhadap suatu masalah. Dari awal kuliah hingga skripsi, saya sering mengangkat masalah sosial dan wisata di Kabupaten Batang karena ketertarikan saya dalam bidang wisata dan sosial. Hal ini menjadi salah satu cara saya untuk mempromosikan wisata Kabupaten Batang dan mewujudkan program Visit Batang 2022-Heaven of Asia melalui word of mouth" ujarnya (Eko)