Dua dosen PGSD UNY, Supartinah dan Woro Sri Hastuti mendapat kepercayaan membimbing guru SD Giwangan yang mendapat pendampingan dari USAID. Pada Jumat (22/3) USAID mengunjungi SD Giwangan dengan membawa rombongan dari Kementerian Pendidikan Afghanistan, disambut oleh Kepala Sekolah dan Dosen PGSD UNY. Menurut Steward Wedson dari USAID kunjungan tamu Afghanistan ini adalah untuk membandingkan pendidikan sekolah dasar di Indonesia dan Afganistan. “Di Afghanistan guru hanya sampai kelas 3 padahal di Indonesia sampai kelas 6” ujar Steward. Kepala Sekolah SD Giwangan, Siyam Mardini menyebutkan bahwa para dosen UNY mendampingi siswa dan guru bersama IUSAID selama 5 tahun. “Sekolah kami mempunyai 19 siswa inklusi yang diajar dengan kurikulum integrasi” kata Siyam Mardini. Menurutnya kerjasama dengan UNY sebagai sekolah mitra, didampingi dalam membuat RPP, media pembelajaran serta juga untuk PPG. Sementara itu para kepala sekolah juga diajarkan manajemen sekolah diantaranya tentang lingkungan, menangani siswa berkebutuhan khusus, dan sebagainya.
Woro Sri Hastuti mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan kontribusi dari universitas untuk program early great reading. “Dan USAID melatih guru untuk program ini” kata Woro. Sedangkan Supartinah menyebutkan bahwa sasaran obyek penelitian adalah sekolah, untuk penelitian dan program pengabdian masyarakat. “Calon Dosen PGSD harus belajar langsung di sekolah untuk mengetahui kondisi siswa sekolah dasar” kata Supartinah “Sehingga teori dan praktek tersambung”. Mahasiswa yang studi PGSD juga praktek mengajar di SD agar paham karakteristik siswa SD. (Dedy)