UNY Berpartisipasi dalam Perhelatan Akbar KONASPI X

2
min read
A- A+
read

Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia tahun 2022 atau KONASPI X diselenggarakan di Manado pada tanggal 11-13 Oktober 2022. Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Indonesia (ALPTKI) mempercayakan kepada Universitas Negeri Manado (UNIMA) sebagai penyelenggara perhelatan akbar siklus 3 tahunan ini. Dengan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger for Future Education, adalah suatu bentuk dukungan terhadap Indonesia yang menjadi Presidensi G20 dimana Indonesia dan dunia sedang proses pemulihan dari berbagai dampak yang dialami pasca pandemi COVID-19 yang melanda lebih dari 2 tahun. Pembukaan KONASPI X di Grand Kawanua Convention Center (GKCC) Rabu (12/10), menampilkan Mahasiswa UNIMA pada tampilan seni tari dan pentas musik dengan tema Indonesia Pulih Cepat dan Lagu  KONASPI ciptaan Ketua Panitia sekaligus Wakil Rektor I Unima, Prof. Dr. Orbanus Naharia, M.Si.  Selain 12 LPTK, hadir juga tamu undangan lainnya yakni Gubernur dan Sekretaris Daerah Provinsi, Forkopimda Sulawesi Utara, Kepolisian, Polda, Walikota Manado, Para Bupati se-Sulawesi Utara, dan Rektor perguruan tinggi se-Sulawesi Utara hingga keterwakilan dari perguruan tinggi luar negeri sebagai narasumber.

Rektor UNIMA, Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, M.Pd. sebagai tuan rumah, dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah hadir di Kota Manado dan sekaligus menekankan "Kebersamaan melalui KONASPI X menunjukkan kepada dunia mengenai karakter bangsa Indonesia yaitu gotong royong dalam bersama-sama memecahkan masalah, UNIMA menjadikan gotong royong atau dalam bahasa Manado disebut Mapalus. Melalui gotong royong kita bersama-sama bekerja dan bekerja bersama-sama bangkit bangun untuk pulih kembali". 

Ketua PPTKNI, Prof. Ganefri, Ph.D. menyambut perhelatan KONASPI X ini sebagai bentuk rasa kepedulian akan dampak pandemi yang melanda Indonesia dan Dunia selama 2 tahun terakhir, terlebih dalam sektor pendidikan, “Fokus utama kegiatan ini, ialah turunnya kualitas pendidikan dari efek pandemik COVID-19, maka pertemuan kali ini coba merespon untuk membahas pendidikan pasca pandemik. Upaya respon cepat terhadap kualitas pendidikan sebagai bagian dari pemulihan pendidikan yang melibatkan dari berbagai aspek, baik ekonomi, budaya, dan kerjasama pemerintah dan hal ini menjadi konsentrasi LPTK”.

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, S.E. juga menegaskan bahwasannya pendidikan merupakan sektor penting sebagai investasi pembangunan bangsa. “Pendidikan di Sulawesi Utara menekankan pada SDM hingga proses pembangunan pendidikan. Pengajar hingga stakeholder pendidikan menjadi peran penting untuk bisa menghasilkan generasi bangsa yang mempunyai daya saing tinggi  hingga mampu beradaptasi dengan perubahan”.

Seremonial secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, B.A, M.B.A. secara daring via Zoom Meeting. Nadiem menitip pesan kepada seluruh peserta Konaspi agar membahas konsep PPG lebih susbtansial. "Setidaknya ada tiga (3) isu utama dalam merespon PPG sekarang ini, yakni pengetatan seleksi masuk yang dilihat dari komitmen dan mindset, kurikulum PPG berbasis refleksi dan problem solving, dan penguatan kolaborasi dari Sekolah Swasta dan Negeri sebagai bentuk praktek dari mahasiswa PPG" sambut Nadiem yang sering dipanggil dengan sebutan Mas Menteri. Di akhir sambutannya beliau menekankan soal kualifikasi guru hingga peran inovasi-kreativitas yang mampu bisa memberikan arti peran penting pada dunia pendidikan di era perubahan yang serba dinamis. Di sesi ini, dibuka diskusi antara rektor LPTK dengan Mas Menteri yang secara langsung diikuti oleh semua peserta KONASPI X.

Selepas acara seremonial pembukaan selesai, dilanjutkan sesi foto bersama pejabat dan diskusi publik hingga presentasi dari berbagai pemerhati pendidikan dalam Unima International Conference on Science and Technology, serta Unima International Conference on Social Sciences and Humanity. UNY  menerjunkan pemakalah sebanyak 35 dosen, yakni dosen FIP 5 orang, FBS 6 orang, FMIPA 4 orang, FIS 5 orang, FT 5 orang, FIK 6 orang, dan dari FE 4 orang. Dengan adanya KONASPI X dan International Conference ini, diharapkan sebagai tanggung jawab dan keterlibatan bersama, mulai dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, semua Rektor dan sivitas akademika LPTK, seluruh pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal, dunia usaha dan industri, pemerintah pusat dan daerah, dan jajaran pendidikan dari berbagai daerah, untuk kembali bangkit dan bangun membenahi dampak yang dialami oleh Indonesia, dan Dunia.

Penulis: Prasetyo
Editor: Yuyun

IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat