Transformasi Kurikulum IPS Menghadapi Era Digital dan Global

Prof. Dr. Supardi

Pesatnya perkembangan teknologi dalam era Revolusi Industri 4.0 atau Masyarakat 5.0 dan implikasinya pada bidang pendidikan, terutama Ilmu Pengetahuan Sosial. Tuntutan perubahan di era digital dan global tersebut memerlukan mitigasi melalui Pendidikan. Oleh sebab itu, perlu adanya reformasi kurikulum IPS yang dapat mengakomodir berbagai perubahan sosial karena IPS merupakan disiplin ilmu yang terintegrasi melibatkan berbagai bidang ilmu pengetahuan yang berhubungan langsung dengan manusia sebagai individu, dan sebagai bagian masyarakat. Inilah yang dikatakan Prof. Dr. Supardi, S.Pd., M.Pd. guru besar dalam bidang kajian kurikulum pendidikan IPS pada Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik Universitas Negeri Yogyakarta.

Lebih lanjut, Prof. Dr. Supardi menjelaskan terkait Hakikat Transformasi Kurikulum PIPS yang membahas tentang urgensi dari transformasi kurikulum PIPS. Beberapa poin yang disampaikan mencakup masalah utama transformasi yang perlu dilakukan adalah karena belum ada kesepakatan yang jelas di kalangan ahli pendidikan tentang profil ideal siswa setelah belajar IPS. Kurikulum yang tidak relevan dan kurang terintegrasi dengan realitas masyarakat membuat pembelajaran sering kali tidak mencerminkan isu terkini, sehingga siswa kesulitan mengaitkan teori dengan praktik. Metode pengajaran yang konvensional dan keterbatasan sumber daya pendidikan juga memperburuk kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan analitis, terutama di daerah terpencil.

Kemudian Prof. Dr. Supardi juga memaparkan mengenai ruang lingkup dan strategi Transformasi Kurikulum Pendidikan IPS di era digital dan global menyangkut jati diri konsep IPS, konten pembelajaran, media dan sumber belajar IPS, metode pembelajaran IPS, dan penilaian pembelajaran IPS. Transformasi kelima aspek dalam kurikulum Pendidikan IPS tersebut memerlukan langkah kolaboratif seluruh stakeholder yang ada di berbagai tingkatan (SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi). Menghadapi tantangan ini, Tugas pendidik saat ini dan selanjutnya adalah mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi untuk melaksanakan dan mengelola penilaian pembelajaran. “Terdapat dua hal yang perlu dikembangkan; pertama adalah bagaimana meningkatkan mengembangkan alat penilaian yang mampu mengukur kemampuan IPS, terutama kognitif dan psikomotorik. Saat ini teknologi informasi sudah mampu menjadi alat untuk mengukur kemampuan berpikir siswa baik tingkat rendah maupun tingkat Kedua, bagaimana penggunaan teknologi informasi dapat diakses seluruh siswa di berbagai wilayah Indonesia.” jelas Supardi.

Transformasi kurikulum IPS merupakan langkah penting untuk menghadapi tantangan era digital dan global. Dengan mengadopsi Paradigma pendidikan yang berpusat pada siswa, memperbarui konsep, isi, dan metode pengajaran, serta mengembangkan metode evaluasi yang autentik, pendidikan IPS dapat menjadi lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan zaman. “Transformasi ini akan membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif, serta mempersiapkan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat global yang kompleks” tuturnya.

Prof. Dr. Supardi berpesan bahwa dalam menghadapi tantangan guna menyukseskan transformasi ini penting untuk mengadopsi pendekatan yang holistik dan melibatkan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses transformasi kurikulum. Ini termasuk membangun komunikasi yang efektif, memperjelas tujuan dan manfaat perubahan kepada semua pihak terlibat, serta menyediakan pelatihan dan dukungan yang memadai untuk guru dan staf pendidikan. Selain itu, pengelolaan sumber daya yang cermat dan kreatif juga penting untuk mengatasi keterbatasan yang mungkin muncul. “Dengan pendekatan yang terintegrasi dan dukungan yang kuat dari semua pihak terkait, proses transformasi kurikulum dapat dijalankan dengan lebih lancar dan berhasil” jelas Supardi.

Penulis
Bela Juliana & Tarissa Noviyanti Az Zahra
Editor
Dedy
Kategori Humas
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat