STRATEGI PENULISAN ARTIKEL JURNAL DAN PUBLIKASI

STRATEGI PENULISAN ARTIKEL JURNAL DAN PUBLIKASI

Judul yang bagus pada artikel diusahakan menggunakan jumlah kata seminal mungkin namun dapat menggambarkan keseluruhan isi tulisan yang mencakup objek, tujuan dan metode serta memenuhi kaidah informatif, akurat, jelas, ringas, menarik perhatian pembaca. Demikian disampaikan Dr. Eng.Ir. Didik Nurhadiyanto, M.T., kala menjadi narasumber dalam seri Werbinar ke 4 Pengembangan Kapasitas Dosen Fakultas Teknik UNY 2021 dengan tema strategi penulisan artikel jurnal dan publikasi (26/08/2021).

Didik menambahkan bahwa setelah menyusun judul yang tepat berikutnya adalah memperhatikan bagian abstrak yang merupakan unit artikel yang mudah diakses, fungsional dan dibaca. “Abstrak harus mencerminkan karya dan temuan baru dalam artikel, oleh karena itu, hasil adalah bagian terpenting, diikuti dengan metode,” ujar Didik.

“Jangan meringkas literatur atau mengutip referensi, alih-alih gunakan latar belakang dan kesimpulan untuk membingkai temuan dalam konteks yang lebih luas,” lanjutnya kala menjelaskan tentang abstrak dalam artikel penelitian.

“Pada bagian introduction yang paling utama biasanya dilihat pada novelty atau kebaruhan. Bagian ini dibuat dramatis namun tidak didramatisir dengan menggunakan bahasa yang persuasif yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca bahwa pokok bahasan yang akan disajikan memang benar-benar penting,” papar Koordinator Prodi Teknik Manufaktur FT UNY ini.

“Kemudian pada bagian metode diusahakan untuk menampilkan dalam urutan logis dan rinci sehingga memungkinkan orang lain dalam menilai validitas dan generalisasi penelitian dan memproduksi penelitian,” beber Didik.

Pada results and discussion, ada yang dibuat terpisah ada yang menyatu. Sejatinya bila menampilkan grafik, tabel dan gambar dengan penjelasan itu adalah results. Discussion menekankan pada komentar penulis tentang hasil yang sesuai atau tidak dengan yang diharapkan dan penejelasan lainnya dengan menyajikan referensi pada penelitian sebelumnya untuk perbandingan, pendukung klaim, hipotises atau deduksi.

Setelah itu, Acknowladgement umumnya ditempatkan sebelum daftar pustaka dengan menyebutkan lembaga pemberi dana beserta nomor kontraknya sebagai dokumentasi dan juga pengakuan kontribusi individu atau lembaga yang berarti dalam pelaksanaan penelitian.

“Bagian referensi yang penting ditekankan adalah apa yang ditulis itu mesti harus disebutkan dalam badan artikel,”

“Kemudian beberapa hal yang perlu diperhatikan yang sering menjadi sebab makalah di-reject antara lain tidak mengikuti "Guide for Author" dari jurnal yang dituju, abstrak terlalu panjang, kontribus tidak jelas, bahasa inggris dan presentasi tidak baik, flow atau alur cerita paper tidak runtut, referensi jurnal dan kemutakhiran kurang, referensi tidak semua dirujuk, kualitas gambar dan tabel yang kurang baik, tidak ada analisis dan diskusi yang memadai dengan dukungan referensi serta banyak parameter atau akronim yang tidak dijelaskan,” tutup Didik. (hryo)