Mirda Yanti merupakan mahasiswa jurusan pendidikan sosiologi FIS UNY angkatan 2020 yang juga merupakan salah satu peserta pertukaran pelajar ke Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia. Mulanya, pada angkatan 2020 diterapkannya kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Saya sebagai mahasiswa baru saat itu sangat antusias dalam mengikuti kurikulum baru tersebut. Setelah dinyatakan bahwa diterapkannya kurikulum baru tersebut kemudian para dosen pembimbing di jurusan pendidikan sosiologi melakukan sosialisasi berkaitan kurikulum merdeka belajar. Dilaksanakannya sosialisasi ini bertujuan agar mahasiswa tidak bingung saat memilih kategori kegiatan kampus merdeka yang akan dipilih.
Singkat cerita, berbagai pilihan yang telah disediakan mahasiswa dapat memilih kegiatan belajar kurikulum merdeka yang akan ditempuh. Saya saat itu agak kebingungan mengenai pilihan yang dibuat. Setibanya pengumuman mengenai program transfer kredit yang dilakukan oleh pihak Prodi Pendidikan Sosiologi ke UPSI Malaysia, saya ingin mencoba untuk meraih pengalaman baru dengan mengikuti pertukaran pelajar tersebut. Bersamaan dengan mata kuliah yang saya ambil yaitu mata kuliah Globalisasi dan Perubahan Sosiao dan persyaratan kegiatan pertukaran pelajar yang cocok sehingga saya memutuskan untuk mengambil kesempatan emas ini. Saya berasumsi bahwa kegiatan luar kampus sampai pada jangkauan mitra luar negeri pasti akan sangat menguntungkan, di samping untuk membawa citra baik kampus dan untuk upgrade skill terhadap diri kita sendiri.
Selanjutnya pihak prodi juga melakukan sosialisasi mengenai kompetisi KBLK (kegiatan belajar luar kampus). Dalam kompetisi itu para peserta diharuskan mengikuti seleksi dengan mengajukan proposal yang kemudian akan mendapatkan dana hibah yang digunakan selama kegiatan kompetisi dilakukan. Adapun macam kegiatannya mulai dari pertukaran pelajar, magang, membangun desa, asistensi mengajar, kegiatan wirausaha, peelitian, juga proyek kemanusiaan. Kebetulan saya mengikuti program pertukaran pelajar dan memutuskan untuk mengikuti kompetisi ini. Kegiatan pertukaran pelajar dimulai dari pendaftaran ke dosen pembimbing kemudian nantinya administrasi ke lembaga mitra akan diatur sedemikian rupa sampai kami dari UNY memiliki nomor ID Student di UPSI Malaysia. Tidak hanya sampai disitu, selanjutnya kami secara mandiri melanjutkan keperluan kami untuk persiapan belajar ke UPSI Malaysia. Sama halnya dengan di UNY, kami juga mengakses E-Learning milik UPSI Malaysia yang mereka sebut dengan MyGuru. Setelah berhasil membuat akun untuk mengakses MyGuru, kemudian kami masuk ke course mata kuliah yang kami tempuh di UPSI yaitu mata kuliah Perubahan Sosial.
Minggu pertama dimulai sejak 25 Oktober 2021 lalu, untuk minggu pertama kami masih belum melakukan kelas online karena masih mengurus pembagian kelas, kemudian minggu ke dua kami mengadakan kelas online melalui Google Meet, selain itu pihak UPSI Malaysia juga memiliki platform pertemuan online yang disebut Webex Meet. Minggu kedua kami membicarakan perihal kesepakatan kelas. Mulai dari hari dan jam yang ingin diganti, kemudian dilanjutkan dengan perkenalan, jika diilustrasikan saya seperti sosok Susanti dalam sinema Upin dan Ipin dalam keadaan itu. Mahasiswa dari UPSI sangat ramah, bahkan mereka tidak segan-segan mengajak saya untuk bergabung ke dalam kerja kelompok mereka, dan saya pun bersedia bergabung untuk kelancaran perkuliahan juga.
Tak ingin melewatkan kesempatan emas yang juga menyempatkan diri melakukan sesi diskusi perkenalan budaya Indonesia kepada para mahasiswa UPSI. Saya memperkenalkan tradisi Ogoh-Ogoh dan makanan khas suku Bali yaitu Lawar. Mereka antusias dengan poster yang saya tayangkan, tanggapan mereka sangat beragam, ada yang mengatakan buah nangka bahan dasar lawar disebut “cempedak” di Malaysia dan jarang digunakan untuk sayur, kemudian salah satu dari mereka juga mengaku pernah mencicipi lawar yang diberikan oleh kerabatnya dari Indonesia. Saya sangat senang dengan kesan positif yang mereka berikan. Selanjutnya penugasan perkuliahan datang menerpa dan saya mengerjakannya dengan bersungguh-sungguh. Penugasan pertama tentang materi cancel cultur dan kami mengumpulkannya dalam bentuk poster. Sangat beruntung saya mempelajari kiat-kiat untuk membuat poster sederhana dalam memenuhi tugas kuliah, saya menikmati kegiatan ini baik diri sendiri dan lingkungan (dosen dan teman) sangat mendukung saya. Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pembimbing dari UNY, semoga kerjasama seperti ini bisa kita lakukan kembali. Spirit Sosiologi (Sasi).