Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNY, pada Kamis (6/6/2024) menyelenggarakan Seminar Nasional Kewirausahaan Olahraga. Hadir dalam acara ini selain mahasiswa FIKK UNY juga beberapa jajaran pimpinan dari FIKK yaitu Prof. Dr Ahmad Nasrulloh, M.Or. (Dekan FIKK UNY) beserta Para Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Seluruh Departemen, serta para Korprodi.
Narasumber yang hadir kali ini yaitu Fajarrudin Achmad Muharom, Dr. Yudan Hermawan, S.Pd., M.Pd., juga hadir Putri Indonesia Intelegensia II 2024 Novita Everdina Permatasari, serta dimoderatori Dr. Rifky Riyandi Prastyawan, M.Or. (Dosen FIKK UNY).
Prof. Nasrulloh dalam sambutannya menjelaskan bahwa acara seminar ini bertujuan untuk membuka wawasan serta membangkitkan semangat bagi para mahasiswa untuk berwirausaha.
Ia juga berharap setelah mengikuti acara ini para mahasiswa mendapat sedikit pencerahan dari para narasumber tentang ilmu kewirausahaan dan diharapkan akan menerapkannya di kehidupan nyata.
Yudan, narasumber yang berprofesi dosen pada Prodi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) UNY serta seorang wirausahawan sukses (pemilik Wira Adventure, desa wisata, tanaman hias), serta seorang organisatoris (GPMD, BPD, Karangtaruna) mengatakan bahwa diera digital seperti saat ini menghapus banyak pekerjaan, banyak pencari kerja tapi sedikit lapangan pekerjaan.
“Semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi kemungkinan menjadi pengangguran, saat ini diperkirakan dari 10 juta orang 10% diantaranya adalah kaum intelek,” kata Yudan.
Lebih lanjut Yudan menjelaskan bahwa langkah-langkah untuk memulai bisnis antara lain, melakukan ide dan riset pasar, membuat rencana bisnis, menyiapkan pendanaan, dan pelaksanaan .
Ia juga menyampaikan peluang-peluang kewirausahaan yang berkaitan dalam bidang olahraga seperti akademi olahraga, manajemen acara, dan pembuatan merchandise. Selain itu bisa juga mengikuti apa yang saat ini menjadi trend terkini seperti fitness trackers, smart clothing, kompetisi game online, dan konten olahraga di platform digital.
Lebih lanjut Yudan menjelaskan langkah- langkah yang bisa dilakukan untuk memulai bisnis antara lain ide dan riset pasar, membuat visi misi dan strategi bisnis, mencari sumber pendanaan, lalu pelaksanaan.
“Tips sukses untuk mahasiswa memulai bisnis adalah mulai dari ide sederhana, bangun koneksi, selalu berinovasi, serta meyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi,” urainya.
Pada akhir paparannya, Yudan mengatakan bahwa jikai ngin berwirausaha harus aktif melakukan promosi.
“Melalui promosi kita bisa menarik perhatian, membuat kesan, membangkitkan minat serta memperolah tanggapan,” tutup Yudan.
Narasumber kedua, yaitu Fajar Achmad seorang usahawan sukses (Pemilik Jack & Revo studios, PT Maklonesia Lituhayu Internasional, dan PT Dayana Kreativa Nusantara) , juga organisator (Junior Chamber International, HIPMI DIY, dan KADIN DIY).
Fajar dalam paparannya menjelaskan bahwa beberapa cara untuk menjadi seorang entrepreneur adalah dengan langsung memulai, menentukan spesialisasi bidang, membangun semangat entrepreneur, serta segera bergabung dengan ekososistem kewirausahaan seperti HIPMI, KADIN, dan JCI.
“Ada beberapa asal muasal mengapa seseorang menjadi seorang pengusaha, antara lain karena nasab, nasib, dan by design,” tambah Fajar.
Pada kesempatan ini Fajar juga menjelaskan mengenai Business Model Canvas (BMC) yang memiliki sembilan elemen, terdiri dari Customer Segment ( Target konsumen, yaitu siapa yang membeli poduk), Value Propositions (Memecahkan masalah dan penuhi kebutuhan customer dengan sebuah nilai penawaran), Channels (Value Propositions yang disampaikan ke customer melalui komunikasi), Customer Relation (hubungan dengan customer yang dibangun dan dipertahankan bersama masing- masing customer segment), Revenue Streams (Jenis pendapatan yang dihasilkan dari proposisi nilai yang ditawarkan dengan sukses ke customer), Key Resourch (aset yang dibutuhkan untuk menawarkan dan menyampaikan value proposition, Key Activities ( Aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan dan menyampaikan value propotition), Key Activities (Aktivitas yang dilakukan untuk untuk mempertahankan dan menyampaikan value proposition), Key Partners (Sumber daya yang diperoleh dari luar organisasi dan usaha) dan terakhir adalah Cost Structures (Jenis biaya yang terjadi untuk jalannya usaha).
Pada akhir paparannya, Fajar mengatakan bahwa seorang entrepreuner itu harus memberi nilai tambah pada suatu produk agar produk itu lebih bernilai, bermanfaat dan menarik dimata konsumen.