INOBEL UNY Selenggarakan Workshop Membahas Mahasiswa Disabilitas

Pemerintah Indonesia mengatur tentang pelaksanaan Pendidikan inklusif di Perguruan Tinggi yang tertuang dalam kebijakan Permenristekdikti NO 46 tahun 2017 yang mengamanatkan seluruh perguruan Tinggi untuk menerima mahasiswa berkebutuhan khusus dan memberikan dukungan bagi mereka. Sejak saat itu maka banyak program  bantuan untuk mahasiswa berkebutuhan khusus tersebut, namun kenyataan di lapangan banyak dosen menemukan kendala karena pengetahuan yang masih minim tentang disabilitas dan dukungan kamupus yang belum maksimal.

Sejak tahun 2018, universitas sudah memulai program inovasi pembelajaran untuk mahasiswa disabilitas yang didanai oleh pemerintah Indonesia (INOBEL 2018). Program ini bertujuan mendukung perkuliahan di kampus bagi para mahasiswa disabilitas melalui inovasi perkuliahan dan workshop untuk memberikan pendampingan bagi para dosen untuk menerapkan berbagai inovasi, salah satunya Universal Design Learning (UDL). 

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sangat menyadari pentingnya memberikan wawasan kepada para dosen tentang cara menangani mahasiswa disabilitas, maka sejalan dengan hal tersebut tim INOBEL UNY yang terdiri dari beberapa dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu  Pendidikan dan Psikologi (FIPP) mengadakan kegiatan dengan tema “ Workshop Case Method Instruction untuk Penguatan Computational Thinking Mahasiswa Disabilitas” pada Kamis, 3 Juli 2023 bertempat di Hotel Porta.

Kegiatan ini dihadiri  oleh perwakilan dosen dari masing-masing Fakultas yang ada di UNY serta menghadirkan narasumber terkemuka yaitu Prof. Dr. Paulina Pannen,M.Ls. (Staf Ahli Bidang Akademik, Kemristekdikti) dengan tema paparannya Case Method Instruction untuk Penguatan Computational Thinking, dan narasumber kedua yaitu Pujaningsing, Ed.D., (Dosen PLB FIPP UNY) dengan paparannya yang bertema “ Penerapan Case Method dalam Pembelajaran Mahasiswa Berkebutuhan Khusus”.

Dr. Cepi Safrudin Abdul Jabar, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ( WD AKA) dalam sambutannya mengatakan bahwa kampus UNY sangat concern terhadap mahasiswa disabilitas dan ingin mewujudkan kampus inklusif. Ia juga berharap dengan adanya kegiatan workshop ini para dosen di UNY bisa mengembangkan strategi untuk menangani para mahasiswa penyandang disabilitas. 
Narasumber pertama, yaitu Prof. Paulina Pannen dalam paparannya menjelaskan bahwa di era komputer atau digital seperti sekarang ini, para dosen harus mampu berfikir cepat dan otomatis dalam memecahkan masalah serta mampu menciptakan sesuatu yang menarik seperti misalnya Fun Game bagi para mahasiswa penyandang disabilitas, dengan permainan yang menarik ini maka para mahasiswa bisa mengikuti kegiatan pembelajaran tanpa merasa terbebani.

Ia juga menambahkan untuk melatih keterampilan para mahasiswa difabel perlu diberikan materi secara berulang- ulang hingga mereka menjadi ingat dan terbiasa. Ia menyampaikan pesan kepada para dosen yang hadir, jika memang terdapat masalah sebaiknya difokuskan pada inti masalah agar mudah mencari solusi. 
Paulina Pannen menambahkan  ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para dosen dalam menagani para mahasiswa disabilitas salah satunya dengan Case Study Method yaitu Learning to learn antara lain, Ketika sudah mendapat  solusi, apa saja hal baru yang dapat dipelajari selama solusi? Apa kontribusi anda dalam kelompok? Apa kendala dan bagaimana cara mengatasi? Apa hal penting yang anda pelajari dalam proses ini? Jika ada kesempatan dengan cara berbeda, apa yang akan anda lakukan? Jika hasilnya kurang baik, abagaimana cara anda memperbaiki?,” urai Paulina

Narasumber kedua yaitu Pujaningsih, Ed.D., dalam paparannya menyampaikan  bahwa mahasiswa disabilitas sebaiknya juga bisa difasilitasi untuk aktif di kelas terutama dalam berdiskusi.

“Dosen bisa memfasilitasi dengan cara memberikan peran dan scaffolding,” tambahnya.

Pujaningsih juga menambahkan bahwa pembelajaran dengan sistem active learning pada case method yang dilaksanakan oleh dosen bertujuan untuk memahami  bagaimana dan kenapa kasus dapat berhasil dan gagal. 

Masih menurut Pujaningsih, Adapun hal - hal yang perlu disiapkan dosen sebelum memulai menagajar antara lain, pemahaman variasi mahasiswa dan kebutuhan belajar semua mahasiswa, kemampuan dosen dalam mendengarkan dan berlatih memilih alat dan teknik mendengarkan, penyiapan teknik bertanya, dan rencana menciptakan lingkungan di mana semua mahasiswa dapat mengambil risiko. 
“Memberikan beberapa contoh juga dapat mempermudah mahasiswa disabilitas dalam memahami materi, contoh dapat ditampilan secara visual, dengan penjelasan verbal disertai video. Dosen juga dimungkinkan memberikan contoh dengan berbagai ragam.” Pungkas Pujaningsih. 

Penulis: Khairani Faizah
Editor: Pujaningsih

Kategori Humas
IKU