PPs Perkuliahan

7-MINUTE PRESENTATION FOR THESIS COMPETITION

7-MINUTE PRESENTATION FOR THESIS COMPETITION

KMP UNY menggelar Kegiatan 7-Minute Presentation for Thesis Competition yang merupakan inisiasi dari Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta untuk memberikan suatu wadah kegiatan akademik untuk dapat mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah dan dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil karyanya di depan publik yang didedikasikan untuk mahasiswa program magister dan doktoral Universitas Negeri Yogyakarta.

MODEL EVALUASI MUTU INTERNAL SEBAGAI SARANA PENGHASIL GURU PROFESIONAL

Guru Pendidikan Agama Islam ternyata masih belum memenuhi standar kualifikasi. Hal ini membuat Kementrian Agama membuat kebijakan strategis di bidang peningkatan mutu, relevansi dan daya saing dengan cara rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi. Akan tetapi perekrutan ini pun tidak otomatis mendongkrak mutu pembelajaran dalam program studi Kependidikan Islam karena banyak lulusannya kurang profesional, lemah kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan, menilai pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan penelitian dan melaksanakan PPM.

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IMPLIKASINYA PADA PENDIDIKAN KARAKTER

Usia SD adalah usia emas dimana segala hal yang diterima peserta didik melalui berbagai aktivitas keseharian, termasuk pada saat di sekolah akan mengendap secara permanen sebagai bekal di masa dewasa dan masa tua nanti. Pendidikan karakter di SD disadari atau tidak sebenarnya telah dilaksanakan oleh semua sekolah, mengingat bahwa proses pendidikan yang terjadi di sekolah merupakan upaya membentuk karakter peserta didik.

NATIONAL ACADEMIC MANAGER ELTI KOMPAS GRAMEDIA RAIH GELAR DOKTOR DI UNY

Silvester Goridus Sukur, pria kelahiran Paang Lembor, Manggarai Barat, Flores, NTT, 51 tahun silam ini berhasil mempertahankan Disertasinya yang berjudul “Communicative Competence Development, Contextuality, and Character Education in the English Textbooks used by Senior High Schools in Yogyakarta Special Territory”. Penulis buku ini mengungkapkan sejauh mana isi buku pelajaran bahasa Inggris SMA telah dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi komunikatif bahasa Inggris siswa SMA di DIY.

KULIAH UMUM PRODI PEP: KONSEP DAN APLIKASI TEORI GENERALISABILITAS (TEORI G) DALAM PENELITIAN

Jumat, 22 Februari 2019 jam 08.00 bertempat di ruang pertemuan barat lantai 3 Gedung Inovatif Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), mahasiswa program studi Penelitian dam Evaluasi Pendidikan (PEP) mengikuti perkuliahan umum yang diselenggarakan oleh program studi PEP. Perkuliahan umum ini dibersamai oleh Prof. Kumaidi, Ph.D, yaitu dosen sekaligus ahli pengukuran yang sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa PEP.

MODEL SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY SEBAGAI FASILITAS UNTUK TANGGAP BENCANA

Indonesia terdiri atas gugusan kepulauan mempunyai potensi bencana yang sangat tinggi dan juga memiliki aspek jenis bencana yang bervariasi. Kondisi alam dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini terus mengalami penurunan yang disebabkan oleh dua faktor yaitu dari faktor manusia dan dari alam semesta itu sendiri, buka Setyo Eko Atmojo dalam ujian terbuka Disertasi yang berjudul “Model Pembelajaran Kebencanaan berbasis SETS dalam Mitigasi Adaptasi dan Responsibility Siswa Sekolah Dasar”.

KURANGNYA GURU ASRAMA DAN TINGGINYA BIAYA OPERASIONAL MENJADI PENGHAMBAT IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HOLISTIK ABAD 21 DI SEKOLAH BERASRAMA

Di Indonesia banyak bermunculan SMA berasrama, baik negeri maupun swasta. Akan tetapi yang benar-benar tegas menyatakan menerapkan pendidikan holistik abad 21, hanya SMA N 10 Malang berasrama. Sekolah ini berada di bawah binaan Putera Sampoerna Foundation. SMA N 10 Malang dengan motonya “learn to day, lead tomorrow” berupaya untuk mewujudkan peranannya secara efektif menghasilkan SDM berkualitas sesuai dengan tuntutan perkembangan terkini.

REKONSEPTUALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI WILAYAH PEBATASAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA-PAPUA NEW GUINEA

Pembelajaran Bahasa Inggris di wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Papua New Guinea belum bisa berjalan optimal. Hal ini terkendala oleh kurangnya guru, usia siswa yang tidak sesuai dengan kejenjangan, keterbatasan sarana pembelajaran dan lambatnya upaya perbaikan berbagai fasilitas di daerah 3T.