SYAWALAN PURNAKARYA UNY

SYAWALAN PURNAKARYA UNY

Menurut sebuah teori pensiunan itu terbagi dua, integrity dan dispare. Pensiunan yang sampai tahapan integrity adalah pensiunan yang penuh rasa syukur. Tapi ada juga ada yang tidak sampai ke integrity melainkan hanya sampai tahapan dispare, yaitu kurang rasa syukur, kecewa dan sejenisnya. Proses belajar harus terus menerus dan meningkat, karena kualitas orang terbagi atas tiga tingkatan. Demikian dikatakan Khoirudin Bashori dalam syawalan ikatan pensiunan UNY di Rektorat, Rabu (19/6). Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut mengatakan bahwa ketiga kualitas tersebut adalah ad-dholim atau aniaya, as-shobir atau sabar dan as-sabiq atau ingin jadi juara. “Jangan terlalu banyak mengeluh dan banyak marah” kata Khoirudin Bashori. Untuk yang bisa menahan kesabaran berarti sudah bisa naik pada level kedua. Dan level tertinggi adalah ingin menjadi juara dengan ciri telah menjadi orang pintar atau al-alim, yaitu orang yang sudah bisa menikmati kesulitan. Khoirudin mencontohkan, dalam menghadapi tantangan, orang yang berada pada level ad-dholim akan menghindarinya, dan yang bisa sampai ke puncak adalah yang berani menghadapinya. Harapannya para pensiunan bisa mencapai level ketiga dalam kualitas manusia tersebut.

Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengatakan dalam sambutannya bahwa UNY yang berkembang hingga sampai sekarang adalah berkat jasa para pensiunan. “Dan sekarang UNY sedang mengikuti perkembangan dunia melalu tridharma perguruan tinggi” kata Sutrisna Wibawa. Kedepannya para pensiunan UNY juga diharapkan partisipasinya melalui pemikiran-pemikirannya. Rektor berharap agar para pensiunan juga tetap menyatu dengan UNY walaupun sudah purna tugas. Dalam acara yang dihadiri oleh lebih dari 200 orang pensiunan UNY tersebut Ketua Ikatan Pensiunan UNY Ikram Pawiroputro merasa gembira karena selain bisa saling bertemu juga bisa mengenang kembali masa-masa aktif bekerja di IKIP Yogyakarta atau UNY sekarang. (Dedy)