Keluarga besar Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNY merayakan suka cita atas dikukuhkannya lima dosen sebagai guru besar Universitas Negeri Yogyakarta. Pengukuhan Gubes dilaksanakan Rabu (15/1) di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Kelima guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Bernadeta Suhartini, M.Kes., Prof. Dr. Sulistiyono, M.Pd., Prof. Dr. Sigit Nugroho, M.Or., Prof. Dr. Devi Tirtawirya, M.Or., dan Prof. Dr. Hari Yuliarto, M.Kes.
Prof. Dr. Bernadeta Suhartini, M.Kes. mengawali pidato pengukuhan dari lima dosen FIKK tersebut. Prof. Bernadeta Suhartini dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu/Kepakaran Perkembangan Motorik pada Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Yogyakarta menyampaikan pidato dengan judul “Permainan Persepsi Motorik untuk Meningkatkan Fokus dan Memori Pikir Anak Generasi Alpha,” sebagai tonggak pencapaian pribadi dan merupakan amanah besar untuk berkontribusi lebih jauh dalam pengembangan ilmu pengetahuan demi kemajuan bangsa.
“Membangun generasi alpha yang sehat, fokus, berdaya pikir yang baik, dan tangguh bukanlah tanggung jawab individu semata, melainkan tugas bersama, melalui permainan aktivitas persepsi motorik, kita dapat memberikan mereka fondasi yang kokoh untuk menghadapi tantangan di masa depan. Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan ekosistem yang mendukung perkembangan anak secara holistik. Anak-anak adalah harapan masa depan, membangun mereka hari ini adalah investasi untuk dunia yang lebih baik esok hari,” kata Prof. Bernadeta Suhartini.
Sementara Prof. Dr. Sulistiyono, M.Pd. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu/Kepakaran Perencanaan Latihan Sepakbola pada Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan UNY, menyampaikan pidato dengan judul Pengembangan Keterampilan dan Karakter Pemain Sepakbola Memanfaatkan Model Latihan Berbasis Games Experience Learning. Prof. Sulistiyono menggarisbawahi bahwa pembinaan pemain usia muda adalah pondasi atau dasar yang kuat untuk membangun prestasi olahraga pada masa yang akan datang. Keterbatasan waktu yang dimiliki pelatih untuk berinteraksi dengan pemain memaksa para pembina, pengurus, pelatih berpikir menemukan cara, metode, pendekatan, model latihan yang efektif dimana mampu meningkatkan komponen-komponen pendukung prestasi secara bersamaan model berbasis games experience learning salah satu alternatif yang dapat dipilih dan digunakan pelatih untuk sebuah tujuan yang mulia yaitu selain pengembangan skill tetapi sekaligus memperhatikan pengembangan sikap, karakter positif pada para pemain usia 9-12 tahun dalam setting pembinaan olahraga prestasi.
Sedangkan Prof. Dr. Sigit Nugroho, M.Or. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu/Kepakaran Program Latihan Kebugaran pada Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan UNY menyampaikan pidatonya dengan judul Kiat Tetap Bugar Sepanjang Hayat.
“Menjaga kebugaran fisik sepanjang hayat memerlukan pendekatan yang holistik dan berbasis usia. pola olahraga, jenis olahraga, dan program latihan harus dirancang secara spesifik untuk setiap fase kehidupan. Upaya ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup secara fisik dan mental, tetapi juga mendukung produktivitas, memperpanjang harapan hidup, serta mengurangi risiko penyakit degeneratif. Menerapkan prinsip kebugaran sepanjang hayat, diharapkan masyarakat dapat mempertahankan kesehatan dan kemandirian di usia lanjut” kata Prof. Sigit Nugroho.
Prof. Dr. Devi Tirtawirya, M.Or. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu/Kepakaran Pendidikan Kepelatihan Fisik Beladiri pada Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan menyampaikan pidatonya berjudul “Ketercukupan kondisi fisik atlet beladiri salah satu kunci sukses berkompetisi.” Dalam pidatonya Prof Devi Tirtawirya mengungkap bahwa sebelum latihan atau melatih, analisis kebutuhan fisik utama dalam kompetisi, agar proses latihan tidak menyimpang dari yang diperlukan, maunya speed atau power justru daya tahan yang dapat. Pahami pembagian waktu latihan, karena program latihan yang seimbang akan membantu pelatih meningkatkan kemampuan fisiknya secara holistik, mendukung performa teknik yang lebih baik dan mengurangi risiko cedera. Kompetisi beladiri terutama pertarungan itu akan beradu cepat, beradu power, distabilkan oleh daya tahan dalam mempertahankan penampilan teknik, diramu dalam taktik strategi.
Selanjutnya, pidato terakhir Guru besar hari ini dibaca oleh Prof. Dr. Hari Yuliarto, M.Kes. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Kepakaran Asesmen Pendidikan Jasmani pada Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan UNY. Judul yang dibawakan adalah “Asesmen Alternatif dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani.” Disampaikan bahwa asesment alternatif perlu diimplementasikan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, karena berperan penting dalam mengukur kompetensi peserta didik degan pendekatan non-tradisional. Asesment alternatif lebih memberikan tantangan bagi peserta didik untuk berpikir kritis dan menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata, menjadikannya penting dalam konteks pendidikan saat ini. Dengan pendekatan ini, guru dapat mengevaluasi keterampilan fisik, pemahaman konsep, serta sikap peserta didik terhadap aktivitas fisik secara lebih menyeluruh.
Rektor UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes. AIFO merasa senang karena dari kelima guru besar yang dikukuhkan hari ini berasal dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan yang merupakan fakultas dimana Rektor UNY ini berasal.
Mengawali pidatonya, Rektor UNY menyampaikan bahwa anggota dari Asosiasi Profesor Keolahragaan Republik Indonesia (Apkori) anggota terbanyak berasal dari FIKK UNY. Sejak kelahiran, pada 1 Oktober 1951 saat ini FIKK UNY sudah memiliki 54 orang guru besar.
Selanjutnya Prof. Sumaryanto menyampaikan komitmennya untuk memajukan olahraga di Indonesia, yaitu UNY akan membuka Kelas Khusus Olahraga dan Sekolah Tinggi Olahraga.
“Mohon doa restunya, UNY akan membuka kelas khusus olahraga di bawah naungan UNY bersinergi dengan yayasan karena UNY sudah ber PTN BH sehingga lebih fleksibel, yang dititipkan pada departemen PKO. Dan selanjutnya segera akan mengurus pembukaan Sekolah Tinggi Olahraga. Kampus untuk kelas khusus olahraga di Kampus Jalan Bantul, di samping yang diperuntukan untuk sekolah umum, yaitu SD, SMP, SMA. Sedangkan kampus STO berada di timur gedung tenis indoor.” jelas Prof. Sumaryanto.