Kabupaten Purworejo Gandeng UNY Tingkatkan Kualitas Pendidikan

2
min read
A- A+
read

Pembukaan workshop

Rapor Pendidikan adalah platform yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada April 2022, berisi data laporan hasil evaluasi sistem Pendidikan di Indonesia. Data diambil dari Asesmen Nasional yang menilai AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Rapor Pendidikan dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi, merefleksi, dan membenahi kualitas pendidikan di Indonesia secara menyeluruh. Rapor Pendidikan berisi data dari hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) berupa capaian numerasi dan literasi siswa, survei karakter, dan survei lingkungan belajar yang disajikan dengan grafik dan bisa diakses oleh satuan pendidikan, Pemerintah Daerah, maupun public sehingga Pemerintah Daerah (Pemda) dan satuan pendidikan dapat memanfaatkan hasil ANBK sebagai bahan evaluasi dan perencanaan pendidikan. Hal ini disampaikan dosen Fakultas Ekonomi Prof. Muhyadi dalam workshop Analisa Kebutuhan Peningkatan Mutu Pendidikan Kabupaten Purworejo melalui Bedah Rapor Pendidikan di Hotel UNY, Senin-Selasa (14-15/11). Menurutnya isu prioritas pendidikan di Indonesia adalah numerasi dan literasi dimana untuk literasi, tercatat 1 dari 2 murid belum menggapai kompetensi minimum (50%). “Sementara itu, di sektor numerasi, tercatat 2 dari 3 murid belum mencapai kompetensi minimum (67%)” katanya. Literasi adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.  Literasi tidak hanya sebatas  kemampuan membaca, tetapi kemampuan menganalisis suatu bacaan, dan memahami konsep di balik bacaan tersebut. Sedangkan numerasi adalah kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan, simbol, dan keterampilan berhitung dalam kehidupan sehari-hari serta menerjemahkan informasi kuantitatif yang ditampilkan dalam bentuk seperti grafik, tabel, bagan, dan sebagainya. Penguasaan numerasi tercermin pada kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Guru Besar Pendidikan Administrasi Perkantoran UNY tersebut memaparkan dengan adanya Rapor Pendidikan, setiap satuan pendidikan diharapkan bisa mengukur dan memperbaiki kualitas sekolahnya. Setiap sekolah dapat mencermati Rapor Pendidikannya, aspek apa yang belum terpenuhi, selanjutnya dapat melihat dan mencari solusi melalui Rapor Pendidikan sekolah lain. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. Bagi kepala sekolah pengambilan keputusan lebih baik karena berdasarkan data Rapor Pendidikan, sekaligus menjadi acuan dalam memotivasi guru dan tenaga non guru untuk berkinerja lebih baik dengan menunjukkan data riil kondisi sekolah. Sekolah yang menerapkan Rapor Pendidikan mempunyai kelebihan diantaranya penyusunan program pengembangan realistis berbasis data evaluasi sekolah, program pengembangan sesuai prioritas masalah riil (tepat sasaran). pemerataan mutu pendidikan antar sekolah, mempersempit kesenjangan mutu antar sekolah, kualitas proses dan hasil pembelajaran meningkat serta Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) dimanfaatkan secara efisien untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui perencanaan yang baik.

Kegiatan dibuka oleh Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UNY Prof. Margana. Dikatakan Margana bahwa saat ini kita dihadapkan pada berbagai kebijakan dari Mas Menteri diantaranya kurikulum merdeka yang memberikan stimulant bagi para guru dalam rangka untuk mengakomodasi perbedaan individual yang dimiliki peserta didik. “Paradigma pendidikan yang dulu berbasis pedagogi ada perubahan menjadi andragogi karena guru merupakan agent of change bukan subject of change” kata Margana. Dikatakannya bahwa saat ini perlu kolaborasi lintas jenjang dengan mengedepankan kebutuhan individu peserta didik, termasuk pada pertemuan saat ini dimana kedua institusi saling bertemu untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Purworejo. Wakil Rektor Bidang Akademik juga menyitir Permendikbudristek No.41 tahun 2021 tentang RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) dan mengajak para kepala sekolah dan guru yang hadir untuk studi lanjut S2 dengan pengakuan pada pengalaman kerja yang telah didapat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Wasit Diono, S.Sos mengatakan bahwa agenda dengan UNY pada hari ini bertujuan untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Purworejo. “Harapannya akan memberikan kami kedepan bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan di Purworejo” katanya. Kegiatan diikuti oleh 77 orang Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Pengawas serta kepala sekolah SMP se-kabupaten Purworejo. Pemateri pada workshop ini selain Prof. Muhyadi juga tampil Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNY Prof. Siswantoyo yang menyampaikan materi tentang strategi pengembangan pendidikan di Purworejo, Dr. Harli Trisdiono dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY dengan materi perencanaan berbasis data Pemda dan Satpen serta Susi Anto, M.Pd dari BPMP DIY yang menyampaikan materi strategi implementasi kurikulum merdeka.

Penulis : Dedy

Editor : Ardi

IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat