Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Yogyakarta (FISIP UNY) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kampung Emas Iroyudan, Guwosari, Pajangan, Bantul. Kegiatan ini mengangkat dua tema utama, yakni Pengembangan Website Desa Wisata sebagai Sarana Eksistensi Kampung Emas UNY dan Penguatan Wawasan Kebangsaan. Acara yang berlangsung di Taman Jati Larangan, Senin (14/7/25) ini diikuti oleh masyarakat Kampung Emas Iroyudan dari berbagai latar belakang, termasuk pelaku UMKM, pemuda, dan ibu rumah tangga, serta dosen dan mahasiswa dari FISIP UNY.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program PkM Institusional FISIP UNY yang secara khusus diarahkan untuk mendampingi pengembangan Kampung Emas Iroyudan sebagai laboratorium sosial luar ruang. Dalam rangka mendukung keberlanjutan program ini, FISIP UNY juga menyerahkan dana pembangunan sebesar Rp33.000.000 untuk mendukung pengelolaan lingkungan, pengembangan website, dan program-program lainnya.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FISIP UNY, Prof. Aman, menyampaikan bahwa FISIP memiliki tanggung jawab dalam menjaga kesinambungan Kampung Emas Iroyudan melalui berbagai kegiatan rutin yang sistematis. “Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen institusi dalam membina desa mitra secara berkelanjutan,” ujarnya.
Salah satu fokus kegiatan adalah pengembangan website desa wisata, yang dirancang sebagai sarana untuk meningkatkan eksistensi digital Kampung Emas sebagai destinasi wisata edukatif berbasis budaya lokal. Melalui media digital ini, potensi desa seperti kerajinan, kuliner, dan atraksi budaya diharapkan dapat dipromosikan secara luas.
Selain itu, pelatihan juga mencakup penguatan wawasan kebangsaan guna menumbuhkan kembali semangat persatuan, toleransi, dan gotong royong di tengah masyarakat. Materi ini penting dalam memperkuat ketahanan sosial dan jati diri bangsa, terutama di era transformasi digital dan perubahan sosial yang cepat.
Lurah Guwosari, Masduki Rahmad, S.IP., menyambut baik kolaborasi ini dan berharap warga dapat memanfaatkan dengan maksimal pelatihan yang diberikan. “Kami mendukung penuh kolaborasi ini dan berharap pelatihan yang diselenggarakan benar-benar menjawab kebutuhan warga,” ucapnya. Kampung Emas Iroyudan sendiri telah ditetapkan sebagai desa binaan FISIP UNY dan menjadi satu-satunya padukuhan dari 933 desa di Kabupaten Bantul yang didampingi sebagai laboratorium kampung emas. Kegiatan ini diharapkan menjadi model pemberdayaan desa berbasis kolaborasi antara masyarakat dan perguruan tinggi.
Acara juga ditandai dengan penyerahan dana dukungan pembangunan, penandatanganan nota kesepahaman serta sesi foto bersama sebagai simbol kolaborasi berkelanjutan. Program ini menjadi wujud nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus bagian dari inisiatif UNY Berdampak dan Diktisaintek Berdampak untuk memperkuat kontribusi akademik dalam pembangunan masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan.