Program Wirausaha Merdeka UNY: Workshop of Design Thinking

1
min read
A- A+
read

Dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam berwirausaha, dan menciptakan ekosistem usaha mahasiswa, serta menciptakan generasi muda yang berkontribusi positif dalam pembangunan nasional, maka melalui Bidang Akademik dan Kemahasiswa UNY pada Senin (28/8) menyelenggarakan seminar wirausaha.
Seminar wirausaha yang menjadi rangkaian dari kegiatan EduBlankon ini mengusung tema “Workshop of Design Thinking” diselenggarakan di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Seminar diikuti oleh 395 mahasiswa yang terdiri dari berbagai kampus di Indonesia, tercatat ada 42 kampus yang berasal dari 18 provinsi.

Dalam sambutan dan sekaligus membuka acara, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNY, Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes. menyampaikan bahwa wirausaha merdeka adalah bagian dari program Kampus Merdeka Kemendikbud Ristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Lebih lanjut Prof. Sis mengatakan bahwa EduBlankOn merupakan nama Program Wirausaha Merdeka UNY. Membina mahasiswa yang belum memiliki arah pengembangan kewirausahaan (blank) menjadi mahasiswa wirausaha yang kapabilitas di bidang kewirausahaan (on). EduBlankOn dilaksanakan dengan pendekatan technoedupreneur guna mewujudkan multi plaer impact yang kolaboratif dan inovatif.

Secara garis menurut WR Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNY ini, program Wirausaha Merdeka terbagi menjadi kegiatan-kegiatan yang telah dirumuskan untuk mendukung keberhasilan program terdiri dari beberapa tahapann, yakni tahap pre-immersion, tahap immersion, dan tahap post immersion.

Mbah Dragon, seorang Founder Magic Marketing, dan Rengkuh Banyu Mahandaru seorang Founder of Plepah didatangkan khusus sebagai narasumber yang diharapkan dapat memberikan pemahaman berfikir tentang kewiruasahaan. Mbah Dragon yang nama aslinya Herry Budijanto Dragono menyampaikan materi tentang strategi menjadi sukses memenangkan masa depan di dalam keseimbangan hidup dengan bekerja keras. “Hidup yang berkualitas bila kita memiliki waktu, kesehatan, dan keuangan yang prima. Dan ketiganya baru bisa kita capai bila kita sebagai entrepeneur,” ungkap Mbah Dragon.Langkah kongkrit untuk menjadi entrepeneur adalah dengan PRACTICE, yang meliputi Problem solving, Resilence, Achievement motivation, Control, Teamwork, Initiative, Confidence, Ehics. Sedangkan pembicara berikutnya Rengkuh Banyu Mahandaru (Founder of Plepah) mengungkap tentang Starting the Possibility.

Penulis: Sudaryono
Editor: Prasetyo Noviriyanto

MBKM
IKU
IKU 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus
IKU 7. Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif