Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah mengumumkan hasil seleksi calon mahasiswa kampus Gunungkidul pada Rabu (10/06). Di hari yang sama, Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor mengunjungi lokasi proyek Kampus UNY Gunungkidul di Pacarejo Semanu tersebut dalam rangka meninjau kesiapan sarana prasarana proses perkuliahan nantinya.
Sutrisna menyatakan bahwa pembangunan struktur bangunan hampir selesai. Kini pembangunan masuk tahap finishing seperti pemasangan plester, keramik, atap, dan cat.
“Sesuai target, pembangunan kampus UNY Gunungkidul akan tuntas akhir Agustus dan dapat digunakan pada tahun ajaran baru,” ungkap Sutrisna didampingi Penanggungjawab Proyek Kampus Warsidi dan Kepala Desa Pacarejo Suhadi.
Protokol Kesehatan dalam Proyek
Berjalannya proyek sesuai target, tak bisa dilepaskan oleh penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur) Protokol Kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Sutrisna menjelaskan bahwa mulanya proyek pembangunan hendak ditunda karena adanya pandemi. Namun, animo besar dari Pemerintah Kabupaten dan masyarakat, membuat pihak kampus urung melakukan hal tersebut.
“Sehingga di masa menuju tatanan normal baru ini, kita mengatur bagaimana proyek pembangunan kampus dapat berjalan berdampingan. Pekerja proyek yang sebagian besar warga sekitar juga inginnya proyek tetap jalan, supaya ada penghasilan,” ungkap Sutrisna.
Untuk mendukung protokol tersebut, pekerja dibagi dalam dua shift sehingga tidak memadati bangunan pada waktu yang bersamaan. Selain itu, pekerja proyek juga wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) dan dicek terlebih dahulu suhunya saat memasuki lokasi proyek. Dan ketika sudah masuk di dalam lokasi proyek, screening kesehatan dilakukan secara berkala, dan setiap beberapa jam dilakukan screening.
“Di dalam proyek juga telah disediakan pelayanan petugas medis, ruang medis untuk cek kesehatan pekerja setiap hari. Di dalamnya dilengkapi obat, P3K, thermogun, pemberian vitamin seminggu sekali bagi pekerjanya, penyediaan masker, helm pengaman, hand sanitizer dan tabung oksigen yang selalu siap digunakan. Intinya, fasilitas lengkap untuk menjalankan protokol kesehatan,” tukas Sutrisna.
Ketersediaan fasilitas protokol kesehatan tersebut, juga diperkuat dengan dibentuknya Satgas Tanggap Darurat Penyebaran COVID-19 di lokasi proyek. Warsidi mengungkapkan, ia telah membentuk tim yang bertanggungjawab untuk menjalankan protokol tersebut dalam keseharian proyek. Tim ini juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui inspeksi dan tinjauan kelaikan yang dilakukan secara rutin.
“Pelaksanaan proyek dan kerja satgas tanggap darurat selalu berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas COVID di tingkat kabupaten. Selain itu secara rutin, kami juga menerima sidak dari Ibu Bupati Gunungkidul, Camat Semanu, dan Kepala Desa Pacaraejo. Baru saja minggu lalu, di awal Juni, beliau-beliau mengunjungi proyek ini,” ujar Warsidi.
Akan Menampung 300 Mahasiswa
Setelah berdiri, gedung kampus UNY Gunungkidul akan menampung 300 mahasiswa di tahun pertamanya. Sekitar 100 calon mahasiswa tersebut telah berhasil terjaring dalam Seleksi Mandiri berbasis Prestasi Rapor yang diumumkan pada Rabu lalu.
Dari 100 calon mahasiswa yang telah diterima, 47 diantaranya merupakan putra asli Gunungkidul. Mereka berasal dari berbagai kecamatan, mulai dari Ponjong dan Rongkop hingga Saptosari. Sedangkan sisanya, berasal dari mahasiswa di penjuru DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Ini menandakan minat masyarakat untuk mendaftar di kampus Gunungkidul sangat besar. Bahkan ada siswa asal Madiun yang mendaftar kesini. Mereka semua akan mulai menjalankan proses perkuliahan terhitung bulan September,” ujar Sutrisna.
Kepala Desa Pacarejo Suhadi menyambut baik kabar tersebut. Keberadaan kampus akan bermanfaat bagi siswa asal Gunungkidul karena tidak perlu jauh-jauh ke Jogja untuk belajar. Sedangkan bagi masyarakat umum, kampus bisa meningkatkan perputaran ekonomi di daerah.
“Kos-kosan dan warung makan di seputar Pacarejo, Insya Allah siap. Selain itu kampus juga berdekatan dengan jalan provinsi, sehingga akses ke mana saja cukup mudah,” pungkas Suhadi. (Ilham Dary A)