KOMUNITAS HAPPY ME TANAMKAN KARAKTER KEPADA ANAK SEJAK USIA DINI

Sekelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta FIS UNY yang terdiri dari Annisa Fitri N, Dina Rahmawati, Daffa Muthia Bestari, Dhieta Orchitta, Maya Sukma Indah R, Ganistria Marbawani, Umi Nurjannah, Zia Khusnullabib Ahmad, dan Adhis Tessa bentuk komunitas Happy Me. Tujuan Komunitas ini adalah untuk menanamkan karakter kepada anak berupa pengenalan nilai dan norma, pengenalan sikap tenggang rasa, minta maaf dan terima kasih, mendidik anak untuk menabung, dan pengenalan tentang cita-cita.

Adhis Tessa menjelaskan, anggota dalam komunitas ini yaitu anak-anak balita hingga anak kelas 6 SD yang tinggal disekitar lapangan Mrican yang menjadi lokasi sasaran komunitas Happy Me. Komunitas ini ditujukan untuk anak-anak usia dini karena pada usia dini perkembangan mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihat, dialami dan didengarkannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif.“Berbagai metode digunakan dalam menanamkan karakter kepada anak antara lain role play, tanya jawab, dan story telling. Kami mengajak anak-anak jalan-jalan ke Museum Pendidikan Indonesia (MPI) UNY. Disana kami mengenalkan karakter kepada anak-anak. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak menggambarkan cita-cita mereka di selembar kertas kemudian menceritakannya” ungkapnya

Dalam komunitas Happy Me, lanjut Adhis, kami juga mengenalkan sikap tenggang rasa, tolong menolong, minta maaf dan terimakasih. Selain itu, kami juga mengajarkan sikap jujur kepada mereka. Semua agenda tersebut kami bungkus dengan serangkaian kegiatan permainan dengan menggunakan kertas bekas seperti permainan tebak gambar eat bulaga. Anak-anak yang terlibat ada sekitar 14 anak, dan ibu-ibu yang ada di sekitar lapangan pun menyaksikan kegiatan kami dan memberikan apresiasi kepada komunitas kami.

“Kegiatan lain dalam komunitas yaitu membuat postcard for my parents dengan menggunakan kertas lipat dan ditulis dengan pensil warna-warni kemudian dikreasikan sesuai dengan keinginan mereka. Setelah itu, kami juga menanyakan perihal menabung kepada anak-anak. Diluar dugaan kami, ternyata mereka hampir sebagian besar sudah menabung semua. Mereka juga berbagi cerita dengan kami terkait berapa jumlah uang yang mereka tabung, untuk keperluan apa, dan lain-lain “tuturnya

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi tersebut berharap kegiatan komunitas Happy Me dapat berlanjut dengan pertimbangan bahwa anak-anak yang ada di Mrican merupakan anak-anak yang aktif dan antusias dalam menyambut segala kegiatan yang diadakan oleh komunitas Happy Me. Ketika kegiatan ini dilanjutkan, maka memungkinkan adanya open recruitment anggota komunitas agar komunitas tetap dapat berjalan. (Eko)