Raih Juara 2 Divisi Poster Digital LIDM 2023, Tim Orion Ciptakan Kampanye Bahaya Sunat untuk Perempuan

1
min read
A- A+
read

Tim Orion Juara 2 LIDM

Sebanyak 4 orang mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, terdiri dari dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Politik serta dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa Seni dan Budaya, meraih juara 2 Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) Tahun 2024 pada Divisi Inovasi Poster Digital.

Tim Orion, yang beranggotakan Esty Mei Shita (Ketua), Aniqah Nuha Hamizah, Rosmeylla Afihan Amanda Putri, dan Salsabila Difa Tazkiya, di bawah bimbingan dosen Rony Siswo Setiaji, S.Pd., M.Pd., mengusung kampanye bahaya Female Genital Mutilation (FGM) atau Sunat Perempuan. Praktik FGM meliputi pemotongan bagian klitoris atau pelukaan dalam bentuk goresan, cubitan, jepitan koin, sayatan, maupun patokan ayam. Biasanya, praktik ini menargetkan perempuan usia 0-11 tahun dan masih banyak dilestarikan di Indonesia karena alasan tradisi, budaya, dan agama.

FGM menjadi salah satu permasalahan utama dalam Sustainable Development Goals (SDGs) poin 5 terkait kesetaraan gender, yang juga menyoroti praktik-praktik tradisional berbahaya seperti pernikahan dini. Berdasarkan data UNICEF, separuh anak perempuan di bawah usia 11 tahun atau sekitar 13,4 juta anak di Indonesia pernah disunat. Sementara itu, menurut Permenkes RI Nomor 6 Tahun 2014, sunat perempuan tidak memiliki manfaat berdasarkan riset, justru berpotensi melanggar Hak Asasi Perempuan dan Anak, terutama dalam hak untuk bebas dari diskriminasi gender, hak hidup dan integritas fisik, serta hak anak.

Sebagai praktik yang berakar dari tradisi, kesadaran keluarga menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi yang masif untuk menyadarkan keluarga akan bahaya sunat perempuan. Kampanye Tim Orion mengusung slogan "Stop FGM Mulai dari Keluarga" untuk menekankan pentingnya peran keluarga dalam menghentikan praktik ini.

Dalam proses persiapannya, Tim Orion menghabiskan waktu sekitar lima bulan, mulai dari mencari ide, menyusun proposal, hingga membuat desain sistem poster. Tantangan terbesar mereka adalah mencari dan mengembangkan ide awal. Untuk itu, tim melakukan riset dan konsultasi dengan dosen pembimbing secara intensif.

Lomba Inovasi Digital Mahasiswa pada Divisi Poster Digital diarahkan sebagai media/sarana bagi gerakan kepedulian mahasiswa terhadap percepatan tercapainya SDGs melalui penerapan teknologi digital dalam bentuk poster. Lingkup divisi ini terdiri dari gerakan kepedulian peningkatan literasi dan kualitas pendidikan berkelanjutan (ESDG’s), serta gerakan kepedulian terhadap isu-isu kesetaraan gender untuk pembangunan sumber daya manusia Indonesia berkualitas.

Penulis
Ivana Sekar Anisa & Debi Pratama
Editor
Dedy
Kategori Humas
IKU 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
IKU 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat