SEMINAR ANTI KORUPSI MAHASISWA HIMA AKUNTANSI FE UNY

2
min read
A- A+
read

SEMINAR ANTI KORUPSI MAHASISWA HIMA AKUNTANSI FE UNY

Korupsi adalah tindakan yang dilakukan oleh pejabat publik, dimana mereka menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Sedangkan menurut UU 31/1999 Jo UU 20/2001 korupsi adalah setiap orang yang dengan sengaja, dengan melawan hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara. Dampak yang dirasakan langsung diantaranya biaya kesehatan dan pendidikan mahal, angka kemiskinan dan angka kriminalitas meningkat serta pertumbuhan ekonomi melambat. Belum lagi masalah pengangguran, hutang luar negeri, kerusakan alam dan kemiskinan masif. Demikian dikatakan Inspektur Provinsi Jawa Tengah Hendri Santosa, SE, M.Si, Ak, CA, CFrA, CRP, CGCAE.QRGP, ACPA dalam Seminar Anti Korupsi bagi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta belum lama ini. Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Tengah tersebut memaparkan bentuk korupsi seperti suap, gratifikasi, penggelapan dalam jabatan, perbuatan curang dan konflik kepentingan berpotensi merugikan keuangan negara. “Penyebabnya adalah serakah, peluang, tekanan ekonomi dan ingin pamer” kata Hendri Santosa. Untuk itulah diperlukan integritas yaitu bersatunya antara kejujuran, konsisten, dan keberanian untuk melakukan tindakan benar tanpa kompromi. Integritas memegang peran penting bagi generasi muda untuk mewujudkan moral bangsa dan menciptakan pemimpin yang anti korupsi dengan sembilan nilai dasarnya yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil. Ketua  Asosiasi Auditor Intern Pemerintah-Jawa Tengah tersebut mengajak peserta seminar menjadi generasi anti korupsi dengan generasi siaga.

Dosen UNY Anang Priyanto, M.Hum memaparkan bahwa bahaya korupsi bagi generasi muda adalah pengaruhnya terhadap rasa keadilan sosial dan kesetaraan sosial, dan menyebabkan perbedaan yang tajam di antara kelompok sosial dan individu baik dalam hal pendapatan, prestis, kekuasaan dan lain-lain. “Korupsi juga membahayakan terhadap standar moral dan intelektual masyarakat yang menimbulkan iklim ketamakan” kata Anang Priyanto. Pria kelahiran 10 September 1958 tersebut menjelaskan, pada masyarakat dimana korupsi sudah menjadi makanan sehari-hari, akan berpengaruh pada anak tumbuh dengan pribadi antisosial. Kondisi masyarakat yang demikian menjadikan generasi muda akan menganggap bahwa korupsi sebagai hal biasa atau bahkan budaya, sehingga perkembangan pribadinya menjadi terbiasa dengan sifat tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. Jika demikian maka masa depan bangsa akan suram, olah karena itu dosen mata kuliah PKn di Fakultas Ilmu Sosial UNY tersebut menekankan perlunya dibangun dan dikembangkan nilai-nilai integritas yaitu nilai-nilai anti korupsi bagi generasi muda.

Kegiatan bertema ‘Membentuk Integritas Mahasiswa Milenial Menuju Generasi Emas Anti Korupsi’ ini digelar Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNY dan diikuti oleh mahasiswa baru prodi akuntansi secara daring. Ketua panitia seminar Nur Vita Lestari mengatakan bahwa tujuan seminar ini adalah membangun dan membentuk kepribadian anti korupsi  pada  diri  mahasiswa serta membangun semangat dan kompetensinya sebagai agent of change bagi kehidupan bermas yarakat dan bernegara yang bersih dan bebas dari ancaman korupsi. “Selain itu juga ingin memberi penjelasan dan pemahaman bagi para mahasiswa untuk membangun budaya anti korupsi dengan memberikan pengetahuan  tentang  korupsi,  cara pemberantasannya sekaligus menanamkan nilai-nilai anti korupsi” katanya. Sementara itu Rr. Indah Mustikawati, S.E., M.Si., Ak., CA menyampaikan upaya membentuk integritas mahasiswa menjadi generasi emas tanpa korupsi dapat melalui keluarga, lingkungan dan pendidikan. “Penyiapan kurikulum yang mempertimbangkan terbentuknya perilaku positif dan akhlak yang mulia, diharapkan dapat  menjadi jawaban atas  krisis karakter yang terjadi saat sekarang ini” kata Indah Mustikawati. Harapannya pada masa depan mampu dihasilkan generasi yang dapat bersaing secara sehat, termasuk sikap kritis anti korupsi di kemudian hari. Dosen FE UNY tersebut juga menuturkan bahwa peran mahasiswa dalam usaha pencegahan korupsi adalah melalui penciptaan lingkungan kampus bebas dari korupsi, menumbuhkan budaya anti korupsi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam gerakan anti korupsi. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya UNy dalam agenda pembangunan berkelanjutan pada bidang pendidikan bermutu. (Dedy)