Dua mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Nadhila Hibatul Nastika Putri dan Muhammad Fajar Riyadi (akrab disapa Uye), menerbitkan buku antologi cerita pendek (cerpen) berjudul Cerita Maya & Mira. Buku tersebut diterbitkan oleh Penerbit Quark pada Februari 2019.
Dua mahasiswa Sastra Indonesia tersebut mengatakan bahwa penting untuk menerbitkan karya sendiri berupa buku. “Menerbitkan buku itu penting, karena kita akan memiliki warna lain selain (buku) skripsi,” ungkap Fajar Riyadi.
Fajar mengatakan bahwa dalam waktu dekat dirinya akan menerbitkan buku baru.
“Bulan Februari 2020 saya akan menerbitkan karya baru, yaitu novela (novel pendek). Jadi rentang waktu antara Cerita Maya & Mira dengan novel pendek selanjutnya adalah tepat satu tahun,” ungkap Fajar Riyadi.
Uye sebelumnya pernah menerbitkan novel dengan judul Alinea Baru, tapi bagi Nadhila Cerita Maya & Mira merupakan buku pertamanya. Nadhila mencoba melawan anggapan bahwa karya penulis pemula seperti dirinya tidak layak untuk dibaca.
Hampir semua cerita pendek milik Uye banyak menggunakan sudut pandang tokoh perempuan. Uye juga mengangkat isu-isu yang menyangkut dengan tema keagamaan, seperti pesantren. Karena memang dirinya besar di lingkungan pesantren.
Sedangkan Nadhila banyak menggunakan sudut pandang tokoh laki-laki. Tema yang diangkat Nadhila dalam cerpennya adalah isu sosial dan lingkungan.
Nadhila, saat diwawancara mengatakan bahwa mereka tidak merencanakan sudut pandang tokoh apa yang akan diangkat ke dalam cerita masing-masing. Ia mengatakan bahwa hal tersebut terjadi secara tidak sengaja. (Nursaid/JK)